Ahad 16 Feb 2020 20:44 WIB

Irigasi Kembali Terisi, Petani Lebak Mulai Tanam Padi

Curah hujan yang meningkat mendorong petani kembali menanam padi.

Petani menanam benih padi (ilustrasi). Petani di Lebak kembali ke sawah seiring meningkatnya curah hujan.
Foto: Republika/ Wihdan
Petani menanam benih padi (ilustrasi). Petani di Lebak kembali ke sawah seiring meningkatnya curah hujan.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Para petani di Kabupaten Lebak, Banten, kembali menanam padi, hortikultura dan palawija setelah dilanda kemarau hingga tujuh bulan lalu. Persediaan air untuk sawah petani kembali tersedia setelah jaringan irigasi Cidoro teraliri air.

"Kami sejak sepekan terakhir melakukan gerakan tanam padi sawah menyusul curah hujan di daerah itu cenderung meningkat," kata Samian (52) petani di Blok Cibungur Desa Rangkasbitung Timur Kabupaten Lebak, Ahad (16/2).

Petani di sini secara serentak melakukan gerakan penanaman padi sawah karena jaringan irigasi Cijoro teraliri air usai kemarau panjang tersebut. Selain itu, petani juga menanam hortikultura jenis sayur-sayuran dan tanaman palawija, seperti jagung dan kacang tanah.

Sudah jadi budaya petani di Kabupaten Lebak yang memanfaatkan curah hujan tinggi dengan gerakan penanaman pertanian. Karena, sebagian besar sawah yang digarap adalah sawah tadah hujan akibat kerusakan jaringan irigasi.

"Kami menggarap lahan seluas satu hektare dan dipastikan dua hari ke depan sudah ditanami benih padi Ciherang," katanya menjelaskan.

Sebagian besar para petani di Blok Cibungur tengah melakukan bajak sawah dengan menggunakan traktor. Penggunaan traktor lebih murah, cepat dan dapat menekan biaya produksi dibandingkan tenaga manual atau bajak ternak kerbau.

"Kami menggunakan traktor hanya empat hari sudah bisa ditanami seluas satu hektare itu," katanya.

Misnan (70) seorang petani warga Desa Cikatapis Kabupaten Lebak mengaku dirinya kini kembali melaksanakan gerakan tanam sehubungan curah hujan meningkat. "Sudah tiga hari terakhir bersama petani lainnya menggarap pertanian padi sawah," katanya.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Tambakbaya Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak Ruhyana mengatakan petani mulai menggarap sawah saat curah hujan tinggi. "Kami hanya mengandalkan tanam pada musim hujan, karena lokasinya sawah tadah hujan," katanya.

Plh Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Ade mengintruksikan kepada petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) di 28 kecamatan, Petugas Organik Pengganggu Tanaman (POPT) dan kelompok tani segera melakukan tanam padi sehubungan memasuki musim hujan. "Kami menargetkan musim tanam Februari 2020 seluas 45.000 hektare," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement