Ahad 16 Feb 2020 20:15 WIB

Pengamat Nilai Susur Sungai Efektif Cegah Banjir Bandang

Dengan susur sungai diketahui adanya sumbatan dan masalah lain penyebab banjir.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Friska Yolanda
Kegiatan susur sungai (ilustrasi). Pengamat menilai gerakan susur sungai efektif dalam mencegah banjir.
Foto: Republika TV/Surya Dinata Irawan
Kegiatan susur sungai (ilustrasi). Pengamat menilai gerakan susur sungai efektif dalam mencegah banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pakar Manajemen Sungai Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Agus Maryono mengatakan, bencana banjir bandang di Tanah Air bisa dicegah. Potensinya bisa dikurangi salah satunya melalui gerakan susur sungai.

Ia berpendapat, gerakan ini harus melibatkan semua elemen, termasuk unsur masyarakat. Tujuannya, untuk mengetahui kondisi hulu sungai bila terjadi sumbatan yang selama ini tidak diketahui.

Baca Juga

"Banjir bandang bisa dicegah dengan gerakan susur sungai dengan memberdayakan masyarakat," kata Agus kepada wartawan, akhir pekan kemarin.

Agus menuturkan, gerakan unsur sungai bukan sekadar menengok keadaan kondisi sekitar sungai. Tapi, melaksanakan kegiatan-kegiatan bersih sungai dari timbunan kayu, sampah dan longsor di tebing sungai.

Sebab, mayoritas penyebab banjir bandang karena adanya sumbatan di titik-titik hulu sungai. Ia merasa, gerakan susur sungai tidak cuma mengantisipasi terjadi bencana banjir bandang, tapi memberi dampak positif lain.

Ia menerangkan, dengan menyusur sungai akan diketahui potensi sungai di daerah masing-masing. Dari temuan sumber mata air baru, sumber listrik, potensi obyek wisata sampai ada tidaknya sumber bahan baku galian tambang.

"Setelah susur sungai biasanya didiskusikan dan masyarakat akan bisa paham tentang potensi sungai, sekarang banyak daerah yang punya sungai tapi tidak paham potensinya," ujar Agus.

Agus menekankan, gerakan susur sungai setidaknya melibatkan perangkat desa, TNI, BPBD sampai pemuda setempat. Selanjutnya, harus dilakukan pemetaan sampai melaksanakan bersih-bersih sungai gergaji mesin.

Selain itu, bisa digunakan alat-alat untuk membersihkan longsoran tanah dan tali tambang untuk mengikat tumpukan kayu ke pinggir. Beberapa daerah sudah berhasil melakukan gerakan ini yang membuat area sepanjang sungai bersih.

Bahkan, ia menjelaskan, beberapa daerah sukses membuat gerakan susur sungai sekaligus menjadi obyek wisata dan rekreasi. Di antaranya Sungai Batu Bulan di Ambon dan Kali Pusur di Klaten.

"Sungai di sana menjadi bersih dan jadi lokasi objek wisata baru, sekali lagi, gerakan susur sungai cegah banjir bandang dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat," kata Agus. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement