REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indo Barometer merilis hasil survei nasional terbaru terkait 100 hari pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto jadi menteri paling dikenal publik.
"Sebanyak 10 menteri yang paling dikenal oleh publik adalah Prabowo Subianto (18,4 persen), kemudian Sri Mulyani Indrawati (10,6 persen), Erick Thohir (8,2 persen), Mohammad Mahfud MD (7,9 persen), Nadiem Anwar Makarim (5,3 persen), Luhut B Panjaitan (5,2 persen), Tito Karnavian (5 persen), Moeldoko (3,2 persen), Edhy Prabowo (2,5 persen), Pramono Anung (2,2 persen)," kata Qodari di Hotel Century Park, Senayan, Jakarta, Ahad (16/2).
Qodari kemudian juga membandingkan dengan hasil survei pada Maret 2015. Saat itu mantan menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjadi menteri paling populer (33,2 persen). Disusul Puan Maharani (9,6 persen), Anies Baswedan dengan (6,5 persen), dan Khofifah Indar Parawansa dengan (4,6 persen). Kemudian Tjahjo Kumolo (4,6 persen), Ignatius Jonan (2,4 persen), Rahmat Gobel (2,4 persen), Sofyan Djalil (1,6 persen), Yasonna Laoly (1,6 persen), Retno LP Marsudi (1,1 persen).
Selain populer, Prabowo juga dinilai publik sebagai menteri yang memiliki kinerja bagus. Sebanyak 26,8 persen responden menilai Prabowo memiliki kinerja bagus.
"Lima alasan terbesar publik menilai kinerja menteri bagus adalah hasil kerjanya sudah terlihat 19,5 persen, orangnya tegas 18 persen, sudah berpengalaman 16 persen, cocok sesuai dengan keahliannya 8,7 persen, dan orangnya berani 8,6 persen," ujarnya.
Selain Prabowo ada juga nama lain seperti Sri Mulyani, Erick Thohir, dan Mahfud MD. Untuk diketahui survei tersebut dilaksanakan pada 9-15 Januari 2020.
Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan melibatkan 1.200 responden. Sedangkan margin of error kurang lebih 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sejumlah pembicara yang turut hadir dalam rilis survei tersebut antara lain politikus Rokhmin Dahuri, Wakil Ketua Umum Bima Arya Sugiarto, Ketua DPP Partai Gerindra Habiburokhman, Ketua DPP PKS Ledia Hanifa Amaliah, dan Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari.