REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, I Putu Astawa, mengatakan, sejauh ini kunjungan wisatawan mancanegara ke Pulau Dewata, selain yang dari China, masih dalam keadaan normal. Tidak terjadi penurunan jumlah wisatawan dari negara lain.
"Kalau wisatawan yang lain, saya perhatikan di sini masih berjalan seperti biasa," kata Astawa, di Denpasar, Sabtu (15/2).
Untuk hotel-hotel di kawasan Sanur, Kota Denpasar, misalnya, tingkat okupansinya masih rata-rata di atas 70 persen. Menurutnya, kondisi ini normal terjadi dalam bulan Februari yang termasuk dalam "low season".
Bahkan ada sejumlah hotel di Sanur yang okupansinya mencapai 95 persen. Astawa mengatakan, isu yang menyebutkan Bali ibarat "Kota Hantu" karena kehilangan kunjungan wisatawan China, sama sekali tidak benar.
Wabah corona memang membuat wisatawan asal China yang mengunjungi Bali berkurang. Berdasarkan data kunjungan wisman ke Bali sepanjang 2019 dengan jumlah total 6.275.210 jiwa, wisatawan China berada pada posisi kedua tingkat kunjungan tertinggi ke Pulau Dewata yakni mencapai 1.186.057 jiwa (18,90 persen).
"Sehingga dalam satu tahun kita berpotensi kehilangan 18 persen dari total kunjungan wisatawan mancanegara," ujar Astawa.
Meskipun demikian, lanjut dia, masih ada wisatawan asal China yang memperpanjang masa tinggalnya. Sesuai data Imigrasi, ada sekitar 1.200-an wisatawan China yang kini masih berada di Bali.