Sabtu 15 Feb 2020 12:50 WIB

Polda Papua Bantu Identifikasi Korban Helikopter MI-17

Polda Papua membantu proses identifikasi korban jatuhnya helikopter MI-17.

Lokasi penemuan puing helikopter MI-17 di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Pegunungan Bintang, Papua. Polda Papua membantu proses identifikasi korban jatuhnya helikopter MI-17.
Foto: Dok Pendam XVII Cenderawasih
Lokasi penemuan puing helikopter MI-17 di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Pegunungan Bintang, Papua. Polda Papua membantu proses identifikasi korban jatuhnya helikopter MI-17.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, Polda Papua akan menyiapkan tim Disaster Victim Identification (DVI) dan bidang dokter kesehatan untuk mempercepat proses identifikasi 12 jenazah prajurit TNI korban kecelakaan helikopter milik TNI AD Mil Mi-17 di pengunungan Mandala, Distrik Oksop Kabupaten Pegunungan Bintang. Sejauh ini, 10 dari 12 jenazah telah dikenali dari pakaiannya.

"Sudah ada tim khusus yang menangani proses identifikasi jenazah korban kecelakaan Helikopter Mi-17,ajaran Polda Papua akan membantu dengan menyediakan post mortem," ungkap Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw seusai meninjau kesiapan identifikasi 12 jenazah prajurit TNI korban kecelakaan helikopter di RS Bhayangkara Jayapura, Sabtu.

Baca Juga

Paulus mengakui, keluarga korban telah ada yang datang ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mempercepat proses identifikasi korban kecelakaan helikopter Mi-17. Mereka memberikan data penunjang kepada tim DVI dan Bidokkes Polda Papua dengan harapan dapat memperlancar proses identifikasi korban melalui post mortem.

"Hari ini sudah mulai dilakukan identifikasi korban yang ditangani tim DVI dan Bidang Dokter Kesehatan (Biddokes) Polda Papua," ucapnya.

Paulus menyampaikan, ia sangat berduka cita dan ikut bela sungkawa yang mendalam kepada jajaran prajurit TNI yang telah menjadi korban kecelakaan Helikopter Mi-17 di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop Kabupaten Pegunungan Bintang. Helikopter itu dilaporkan hilang dalam penerbangan Oksibil-Sentani pada 28 Juni 2019 lalu.

"Saya doakan semua jasa pengabdian para prajurit TNI yang gugur tugas di Papua diterima segala amal kebaikan dan keluarga diberikan ketabahan menerima musibah ini," tuturnya.

Helikopter Mi-17 yang tergabung pada Pusat Penerbangan TNI AD dan menerbangkan 12 penumpang, termasuk lima anggota Batalyon Infanteri 725/WRG. Para personel pesawat helikopter Mi-17 itu adalah Kapten CPN Bambang sebagai flight engineer, Kapten CPN Aris sebagai pilot, Sersan Kepala Suriatna (T/I), Letnan Satu CPN Ahwar (kopilot), Prajurit Satu Asharul (mekanik), Prajurit Kepala Dwi Pur (mekanik), dan Sersan Dua Dita Ilham (bintara avionika).

Anggota Batalyon Yonif 725/WRG yang turut dalam penerbangan itu adalah Sersan Dua Ikrar Setya Nainggolan (komandan regu), dengan anggota Prajurit Satu Yaniarius Loe (tamtama bantuan senapan otomatis), Prajurit Satu Risno (tamtama penembak senapan 1/GLM), Prajurit Dua Sujono Kaimudin (tamtama penembak senapan 2), dan Prajurit Dua Tegar Hadi Sentana (tamtama penembak senapan 4).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement