REPUBLIKA.CO.ID, SANGIHE - Sampah plastik di wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, didominasi oleh botol dan gelas air mineral. Keterangan ini disampaikan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat.
"Sampah plastik di Sangihe sebagian besar adalah kemasan botol dan gelas air mineral," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe Ronal Izaakdi Tahuna, Jumat (14/2).
Akan tetapi ia tidak menyebut secara terperinci persentase sampah berdasar jenis di Kepulauan Sangihe. “Dibanding dengan tas plastik yang paling sering digunakan masyarakat, yang lebih mengkhawatirkan adalah bekas tempat air mineral," jelasnya.
Menurutnya DLH belum punya data pasti mengenai sampah plastik yang dihasilkan warga setiap hari. "Kami belum melakukan kajian terkait jumlah sampah plastik yang diproduksi masyarakat dari penggunaan air mineral," kata dia.
DLH sudah menyampaikan imbauan kepada warga agar mengurangi penggunaan air mineral dalam kemasan guna mengurangi sampah plastik yang sudah terurai. "Kami terus memberikan himbauan kepada masyarakat agar mengurangi penggunaan air mineral yang dikemas dalam gelas dan botol untuk mengurangi sampah plastik," kata dia.