Kamis 13 Feb 2020 19:57 WIB

2 Warga Aceh yang Ikut Karantina di Natuna tidak Pulang

Kedua warga Aceh tersebut memutuskan untuk tidak pulang ke kampung.

Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Hubei, China melakukan senam bersama prajurit TNI pada hari kesembilan di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Senin (10/2/2020).
Foto: Antara/Risyal Hidayat
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Hubei, China melakukan senam bersama prajurit TNI pada hari kesembilan di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Senin (10/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH— Dinas Sosial Aceh menyatakan dua mahasiswa Aceh memilih tidak kembali ke tanah rencong setelah mengikuti masa observasi Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) dari Kementerian Kesehatan RI di Hanggar TNI AU Natuna, Kepulauan Riau.

“Iya benar. Pada intinya mereka selesai observasi 16 Februari, kemudian proses selanjutnya tetap mengikuti arahan dari Kemenkes,” kata Kepala Dinas Sosial Aceh Alhudri di Banda Aceh, Kamis (13/1).

Baca Juga

Dia menyebutkan mahasiswa Aceh yang mengikuti observasi tersebut sebanyak 13 orang. Mereka tergabung dalam 243 WNI yang sempat terisolasi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, setelah merebaknya Covid-19.

Dua mahasiswa Aceh tersebut adalah Siti Sahara asal Aceh Tenggara yang memilih kembali ke Yogyakarta untuk menghadiri wisuda saudara kandungnya pada 27 Februari mendatang dan dengan alasan mengirit biaya perjalanan.

Kemudian, Yuliannova Lestari yang juga berasal dari Aceh Tenggara memilih untuk kembali ke Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, karena memiliki urusan pekerjaan.

“Ada kerjaan dan mau mengambil penyetaraan ijazah dan transkrip. (dan) sudah dapat izin orang tua,” kata Alhudri, mengutarakan alasan Yuliannova.

Mahasiswa Aceh yang akan kembali ke Aceh sebanyak 11 orang. Namun, pihaknya terus berkoordinasi dengan Kemenkes dan Kementerian Luar Negeri terkait prosedur pemulangan mahasiswa tersebut.

“Jika diminta diantar sampai ke rumah mereka masing-masing, khususnya mahasiswa asal Aceh, Dinsos siap untuk melakukan hal itu,” katanya.*

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement