REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Harga bawang putih di sentra perdagangan Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) hingga pekan kedua Februari 2020 masih mahal. Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut, Ronny Erungan.
"Saat ini harga bawang putih masih Rp 60 ribu per kilogram," katanya di Manado, Kamis (13/2).
Ronny mengatakan harga ini mengalami peningkatan bukan hanya di Sulut tapi hampir di seluruh Indonesia. Namun pihaknya yakin harga bawang akan berangsur turun. "Tidak lama lagi pemerintah pusat akan mengimpor bawang putih dari China dan stok yang ada masih mampu memenuhi kebutuhan pasar," jelasnya.
Berdasarkan catatan, kata dia, konsumsi bawang putih nasional mencapai 560 ribu sampai 580 ribu ton per tahun atau setara 47 ribu sampai 48 ribu ton per bulan. Sedangkan produksi bawang dalam negeri hanya sebesar 85 ribu ton per tahun.
Dengan kondisi tersebut, lanjut dia, maka pasokan bawang putih lokal baru memenuhi sekitar 15 persen dari total konsumsi bawang putih Indonesia per tahun. Pemerintah tetap mengantisipasi penyebaran virus Corona sehingga kewaspadaan tetap dilaksanakan terhadap masuknya produk impor.
"Masyarakat tidak perlu khawatir, produk bahan makanan dari China yang diimpor ke Indonesia tidak mengandung virus Corona," katanya.
Ia juga mengharapkan pedagang tetap menjual bawang putih dengan harga normal, tidak mempermainkan pembeli, dan tidak menimbun pasokan. "Kami akan menindak tegas pedagang yang nakal karena stok aman hingga 2,5 bulan ke depan," tegas Ronny.