REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Novie Riyanto mengatakan belum ada pengalihan penerbangan terkait erupsi Gunung Merapi, Kamis (13/2) pagi. Pihaknya masih terus melakukan pemantauan.
“Untuk gunung merapi kami monitor ketat. Kami minta kumpulkan data dari BMKG dan volcanic ash advisory di Darwin sehinga kita tahu rute (penerbangan) terdampak nggak,” kata Novie, Kamis (13/2).
Novie menuturkan menegaskan operasional penerbangan sejauh ini masih normal. Belum dilaporkan adanya keterlambatan.
Sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi menyatakan gunung yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut erupsi. Kejadian erupsi tersebut memiliki ketinggian kolom dua ribu meter dari puncak.
Melalui akun Twitter Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) yang dipantau di Yogyakarta menyebutkan awan panas letusan Gunung Merapi yang terekam di seismogram pada pukul 05:16 WIB. Erupsi tersebut memiliki durasi 150 detik dengan amplitudo 75 mm.