Kamis 13 Feb 2020 10:05 WIB

Zulkifli Hasan Minta Maaf ke Amien Rais

Zulkifli Hasan akan sowan langsung ke kediaman Amien Rais di Yogyakarta.

Kericuhan antar dua kubu pendukung calon Ketua Umum PAN saat sidang pleno Kongres V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/2/2020).
Foto: Antara/Usman
Kericuhan antar dua kubu pendukung calon Ketua Umum PAN saat sidang pleno Kongres V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI — Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyampaikan permohonan maafnya kepada pendiri partai Amien Rais. Ia meminta maaf atas terjadinya kericuhan selama jalannya kongres V di Kendari. Banyak insiden terjadi selama jalannya kongres sejak Senin (10/2) lalu.

Zulkifli menegaskan, ia akan sowan langsung ke kediaman Amien Rais di Yogyakarta untuk menyampaikan langsung permohonan maaf itu. "Saya mohon maaf ke Pak Amien, Bu Amien, dan keluarga atas apa yang terjadi. Dan, mudah-mudahan pada kesempatan yang tepat nanti, saya akan datang ke Yogya," ujar Zulkifli, Rabu (12/2).

Baca Juga

Namun, tak lupa ia menyampaikan rasa terima kasih kepada mantan ketua MPR tersebut. Meski Zulkifli mengakui bahwa kongres V sempat berlangsung ricuh, hingga adanya kontak fisik. "Tentu, dalam perhelatan ini banyak sekali hal yang oleh tim, bahkan mungkin oleh saya, kadang-kadang, juga keluarga, yang terbawa secara terbuka," kata Zulhas.

Ditanya soal apakah Amien akan kembali menjabat sebagai ketua Dewan Kehormatan PAN? Zulhas menjawabnya dengan tidak pasti. Namun, ia mengaku akan terus menjalin komunikasi dengan Amien. "Komunikasi kan bisa terus-terusan, bisa langsung, bisa melalui (wakil)," ujar Zulhas.

Diketahui, Amien Rais tak hadir dalam pembukaan Kongres V PAN di Lapangan Tugu Persatuan, Kendari, Sulawesi Tenggara. Selain itu, ia juga tampak sudah meninggalkan ruangan sebelum penghitungan suara saat pemilihan ketua umum.

photo
Ketua Umum PAN periode 2020-2025 Zulkifli Hasan (ketiga kanan), Ketua MPP PAN Hatta Rajasa (ketiga kiri) dan sejumlah pengurus PAN berfoto bersama usai memberi keterangan pers pada Kongres V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (12/2/2020).

Restu Amien

Sosok Amien di PAN memang terus melekat. Amien masih menjunjung tradisi ketua umum dijabat satu periode oleh satu orang. Hal itu juga yang ditunjukkannya saat mendukung Zulkifli Hasan melawan Hatta Radjasa pada kongres IV di Bali lima tahun silam. Namun, restu Amien dinilai tak lagi mempan untuk menentukan ketum partai.

Pilihan Amien, Mulfachri tak mampu mendongkel posisi Zulkifli Hasan dari kursi ketua umum. Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai terpilihnya Zulkifli menandai runtuhnya tradisi ketum PAN.

Setidaknya, ada dua tradisi dan mitos yang dipecahkan dalam terpilihnya Zulkifli. Pertama, Wakil Ketua MPR ini menjadi ketum PAN pertama yang terpilih dalam dua periode, bahkan berturut-turut. Kedua, Zulkifli memenangi kontestasi calon ketua umum PAN tanpa restu Amien.

"Tradisi restu Amien Rais (AR) di PAN menjadi luntur. Itu karena Zulhas melawan kebijakan AR (Amien Rais) soal regenerasi," kata Ujang. Sepanjang sejarah kepemimpinan PAN, ketum dijabat oleh orang yang berbeda dalam setiap periodenya. Dalam melanjutkan tradisi itu, Amien Rais pun selalu mendukung tokoh yang berbeda dalam setiap kongres.

Jika melihat lebih ke belakang, pada Kongres III PAN tahun 2010, pejawat Soetrisno Bachir berkontestasi dengan Hatta Radjasa. Saat itu, Hatta didukung Amien Rais. Hatta pun memenangi kongres tersebut. Kongres II lima tahun sebelumnya, Sutrisno Bachir memenangkan kontestasi melawan Fuad Bawazier. N arif satro nugroho/nawir arsyad akbar ed: agus raharjo

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement