Rabu 12 Feb 2020 17:32 WIB

BPBD Sidoarjo Gunakan Mobil Pemadam Kebakaran Sedot Banjir

Tiga unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk membantu proses penyedotan banjir.

Siswa melintasi banjir yang tak kunjung surut di Desa Kedungbanteng, Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (7/2/2020).
Foto: Antara/Umarul Faruq
Siswa melintasi banjir yang tak kunjung surut di Desa Kedungbanteng, Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (7/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menggunakan mobil pemadam kebakaran untuk membantu proses penyedotan banjir yang terjadi di Desa Banjarasri, Tanggulangin, Sidoarjo. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sidoarjo, Dwidjo Prawito saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (12/2) menjelaskan, terdapat tiga unit mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan untuk membantu proses penyedotan banjir yang terjadi di wilayah setempat.

"Hari ini, kami mengerahkan tiga unit mobil pemadam kebakaran untuk membantu proses penyedotan banjir tersebut. Semoga ada hasilnya," ujarnya di Sidoarjo.

Baca Juga

Ia menjelaskan, pihaknya mengerahkan unit mobil pemadam kebakaran, karena banjir yang terjadi di wilayah tersebut sudah berlangsung selama lebih dari dua pekan. "Kami juga sudah berkoordinasi dengan lintas dinas, salah satunya dengan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Sidoarjo," katanya.

Ia menambahkan, pihaknya juga sudah memberikan bantuan bahan pokok kepada masyarakat terdampak banjir di Tanggulangin. "Termasuk juga mendatangkan tenaga kesehatan, karena ada laporan masyarakat terdampak banjir mengalami sakit gatal-gatal," katanya.

Ia juga mengaku heran dengan wilayah terdampak banjir tersebut, karena pada tahun-tahun sebelumnya belum pernah terjadi peristiwa banjir ini. "Mungkin daerah itu rendah dan juga sawah yang selama ini menjadi resapan sudah berubah fungsi," katanya.

Ia juga mendorong kepada masyarakat supaya tidak membuang sampah di sungai sembarangan, supaya aliran sungai menjadi lebih lancar. "Termasuk saat musim hujan ini bisa digunakan untuk menampung air banjir dan selanjutnya dialirkan ke laut," katanya.

Sebelumnya selama beberapa pekan terakhir, banjir terjadi di Desa Banjarasri Sidoarjo dengan ketinggian sekitar 40 centimeter sampai dengan 50 centimeter. "Akibat banjir tersebut, siswa sekolah harus melepaskan sepatu mereka ketika hendak masuk ke sekolah di SDN Banjarasri," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement