REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Teluk Bayur, Nazarwin mengatakan saat ini satu Kapal Tanker atau Motor Tanker (MT) AU LEO dari Cina gagal merapat ke Pelabuhan Teluk Bayur Kota Padang sejak Selasa (11/2) kemarin. Nazarwin menyebut, penolakan terhadap kapal dari China dilakukan merujuk aturan dari Kementerian Hukum dan HAM dalam mengantisipasi masuknya virus corona.
"Kapal itu dari China yang merupakan endemik virus corona. Jadi sesuai dengan Permenkumham, penanganan untuk kapal dari China ekstra ketat dan sedang ditangani oleh karantina pelabuhan Teluk Bayur," kata Nazarwin kepada Republika.co.id, Rabu (12/2).
Sejak kemarin, otoritas Pelabuhan Teluk Bayur memerintahkan kru kapal untuk buang jangkar di 10 mil dari Teluk Bayur. Di mana jarak tersebut cukup jauh dari area anchor atau berlabuh jangkar kapal-kapal lain sebelum masuk Teluk Bayur.
Kapal tersebut terlebih dahulu akan diinkubasi untuk memastikan terbebas dari virus corona. Nazarwin menjelaskan Motor Tanker (MT) AU LEO berbendera Panama tersebut datang pada pukul 08.28 WIB kemarin. Informasi kedatangan kapal tersebut sudah ada sejak 2 Februari lalu.
Saat ini kapal hanya bisa buang jangkar di 10 mil laut dari Teluk Bayur. Kapal dan kru yang ada di dalamnya termasuk nahkoda dan anak buah kapal akan menjalani inkubasi 2 x 7 hari sejak kapal tersebut bernagkat dari Distrik Nansha, Kota Guangzhou, Provinsi Guangdong, China sejak 2 Februari lalu.
Selama 2x7 hari itu pihak Pelabuhan Teluk Bayur akan menjalankan SOP terkait kondisi kesehatan semua kru kapal. Nantinya setelah kapal dinyatakan tidak terindikasi membawa virus corona, kapala tersebut baru akan diizinkan masuk. Nazarwin menyebut mekanisme ini tidak hanya berlaku di Teluk Bayur. Tapi di seluruh pelabuhan di Indonesia.
MT AU LEO memang kerap masuk keluar Pelabuhan Teluk Bayur sebelum virus corona ini muncul dan menjadi momok di dunia internasional. MT AU LEO ini masuk keluar Teluk Bayur untuk mengangkut minyak kelapa sawit (CPO). Kapal merapat ke Padang dalam keadaan kosong dan membawa muatan CPO menuju berbagai negara seperti Malaysia, Pakistan dan Bangladesh.
"Kapal itu memang rutin masuk ke Padang. Tapi saat ini karena sekarang keadaannya luar biasa, pengawasan ketat. Ini pertama kali kapal dari China merapat ke Padang sejak munculnya virus corona," ucap Nazarwin.