REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Seorang peserta sesi satu tes seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kota Bandung yang diselenggarakan, Rabu (12/2) di Graha Batununggal kedapatan membawa jimat yang disimpan dibagian dalam sepatu. Namun, identitas lengkap peserta tersebut tidak dijelaskan lebih lanjut.
Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Bandung, Yayan Brilyana mengatakan pihaknya menemukan jimat yang dibawa salah seorang peserta ketika dilakukan pemeriksaan (Body Checking). Namun, katanya pemilik barang tersebut membantah jika disebut jimat.
"Ada yang makai jimat, ada di kaki di dalamnya. Semua diperiksa (body checking)," ujarnya saat ditemui disela-sela memantau pelaksanaan CPNS Kota Bandung, Rabu (12/2).
Menurutnya, semua barang yang dapat menganggu jalannya aktivitas tes akan disita dan sesudah tes akan dikembalikan kepada pemiliknya. Termasuk jimat yang dibawa salah seorang peserta tes di Graha Batununggal.
"Dia tidak mengaku (itu) jimat, menurut saya jimat. Bentuknya seperti kain karung, isinya gak saya buka," katanya. Yayan pun mengaku terdapat belasan peserta di sesi satu yang masih terlambat datang untuk tes.
Menurutnya, jika peserta datang saat tes dimulai maka tidak diperbolehkan mengikuti tes. Katanya, dari 6,609 peserta yang mengikuti tes seleksi kompetensi dasar (SKD) akan mengerucut untuk mengikuti tes seleksi kompetensi bidang (SKB) pada April.
"Dari 6,609 peserta akan mengerucut dan akan dites (SKB) lagi sebanyak 868 peserta dikali 3," katanya. Menurutnya, dua formasi di seleksi CPNS saat ini tidak ada yang berminat daftar.
Ia pun berharap agar pelaksanaan CPNS pada 2020 mendatang bisa terealisasikan sebab Pemkot Bandung masih kekurangan orang. Yayan mewanti-wanti agar tidak ada masyarakat yang mendatanginya dan meminta jatah khusus. Sebab pelaksanaan CPNS dijaga dan diawasi secara ketat.
Wali Kota Bandung, Oded M Danial berharap peserta yang lolos seleksi CPNS dan berhasil hingga tahap akhir adalah yang berkualitas. Ia pun meminta agar pars peserta mengerjakan soal dengan cermat, percaya diri dan tenang. Serta, berhati hati dan berdoa.
"Saya cek dan tinjau persiapan sudah cukup baik matang, termasuk keamanan. Toilet bagus, masjid sudah ada. banyak yang diantar orangtuanya jadi menyiapkan fasilitas," katanya.
Ia pun meminta agar peserta tidak percaya calo yang meyakinkan bisa meluluskan. "Tong percaya ka calo, jadul (jangan percaya calo, jadul," katanya.