Ahad 09 Feb 2020 02:00 WIB

Sebagian Masyarakat Belum Paham Soal Investasi Keuangan

Penipuan berkedok investasi harus benar-benar diberantas.

Investasi bodong
Investasi bodong

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak sedikit masyarakat yang tertipu investasi abal-abal yang menjanjikan keuntungan berlipat dalam waktu singkat. Karenanya masyarakat diminta melek layanan keuangan.

Anggota Komisi XI DPR RI, Misbakhun menilai, masih banyak masyarakat yang belum mempelajari dan memahami sistem ataupun resiko investasi keuangan. Akibatnya, banyak yang tertipu lantaran tergiur keuntungan berlibat yang dijanjikan lembaga investasi abal-abal. 

“Penipuan berkedok investasi harus benar-benar diberantas karena sangat merugikan masyarakat dan juga pemerintah. Banyak kasus terkait investasi bodong yang menelan kerugian puluhan triliun,” katanya dalam keterangan tertulisnya belum lama ini.

Pada akhir pekan kemarin, Misbakhun bersama Kepala OJK Wilayah Malang Kepala OJK Wilayah Malang Sugiarto Kasmuri menghadiri penyuluhan bertema Waspada Investasi Bodong. Penyuluhan hasil kerja sama Misbakhun dengan OJK itu digelar di tengah Pasar Burung Kebonsari, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan.

“OJK memiliki fungsi mengatur, mengawasi dan melindungi. Yang diatur dan diawasi adalah lembaga jasa keuangan, sementara yang dilindungi bapak dan ibu semua ini, konsumen jasa keuanganya,” tutur Misbakhun di depan ratusan orang peserta penyuluhan. 

Mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan itu menuturkan, sampai saat ini masih banyak msayrakat yang belum tahu tentang OJK. Menurut Misbakhun, ada warga yang menganggap OJK adalah penyedia layanan transportasi berbasis aplikasi.

“Banyak warga yang ketika ditanya tentang apa itu OJK, jawabannya adalah yang hijau-hijau-hijau itu. ‘Saya punya aplikasinya’,” ujar Misbakhun ditimpali gelak tawa peserta penyuluhan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement