Rabu 12 Feb 2020 02:32 WIB

Pedagang Payakumbuh Bayar Sewa dengan Tabungan Sampah

Pengurus bank sampah keliling mengumpulkan sampah dari pedagang Payukumbuh.

Petugas mengumpulkan sampah plastik di bank sampah. Payukumbuh merencanakan gunakan bank sampah untuk pembayaran sewa toko di pasar.
Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Petugas mengumpulkan sampah plastik di bank sampah. Payukumbuh merencanakan gunakan bank sampah untuk pembayaran sewa toko di pasar.

REPUBLIKA.CO.ID, PAYUKUMBUH -- Pemerintah Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, tengah mempersiapkan metode pembayaran sewa toko di Pasar Ibuh dengan menggunakan berbeda. Yaitu tabungan sampah di bank sampah.

"Kami akan bekerja sama dengan salah satu bank sampah binaan agar nantinya sampah yang sudah dikumpulkan itu dapat dipakai untuk biaya sewa toko," kata Kabid Pengelolaan Pasar Dinas Koperasi dan UKM Kota Payakumbuh Arnel di Payakumbuh, Selasa (11/2).

Baca Juga

Nantinya pengurus bank sampah akan mendatangi setiap toko untuk mengumpulkan dan menghitung penghasilan dari sampah yang telah dikumpulkan. "Target kami ini dapat direalisasikan tahun ini. Sehingga segala sesuatu yang ada di pasar ini berdaya guna. Hitung-hitungannya juga dapat membantu pedagang kita," ujarnya.

Selain itu, Pemkot Payakumbuh juga tengah merancang nota kesepahaman dengan Bank Nagari dalam menggunakan sistem pembayaran non tunai untuk retribusi pasar pedagang toko. Ia menyebutkan perancangan nota kesepahaman ini agar ke depannya retribusi secara tunai berkurang dan semua pembayaran yang dikeluarkan pedagang dipastikan sesuai dengan aturan.

"Indikasi tunai ini kan salah satunya kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ini yang kita coba untuk kurangi," kata dia.

Target PAD 2020 dari retribusi pasar, kata Arnel sebesar Rp 3,03 miliar yang menurun dari tahun sebelumnya dari target Rp 3,5 miliar. "Target Rp 3,5 miliar itu tidak tercapai, karena memang kawasan di bawah Kanopi Pasar Payakumbuh belum kita lelang untuk mempertimbangkan pedagang kaki lima yang ada," sebutnya.

Saat ini semua toko yang disewakan di Pasar Payakumbuh dan Pasar Ibuh sudah penuh dan tidak ada lagi ruang untuk pedagang baru yang ingin berjualan di pertokoan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement