REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Perusahaan agrikulutur produk pupuk organik Bio Takemi dari Jepang ingin menjajaki kerja sama berkaitan dengan pertanian organik di Purbalingga. Untuk itu, pihak perusahaan dengan didampingi asosiasi pertanian Jepang (JA Japan Agriculture), melakukan kunjungan langsung di Purbalingga sejak Ahad (9/2).
Kepala Dinas Pertanian Purbalingga, Mukodam, menyebutkan pihak perwakilan perusahaan tersebut sebenarnya sudah menunjukan pencapaian produknya di Purbalingga.
''Mereka telah melakukan ujicoba produk pupuknya dalam proses perkecambahan biji/benih sejumlah komoditas pertanian Purbalingga,'' jelasnya, Selasa (11/2).
Dari hasil ujicoba tersebut, Mokodam mengakui, memang ada perbedaan proses perkecambahan saat menggunakan pupuk Bio Takemi dan produk pupuk lainnya.
''Saat itu, yang diujicobakan adalah biji melon, Dengan menggunakan perendaman pupuk Bio Takemi seluruh biji melon bisa berkecambah semua. Sedangkan dengan menggunakan pupuk lain, dari 36 biji hanya 2 biji yang berkecambah,'' katanya.
Dia menyebutkan, produk pupuk tersebut juga sudah mulai diujicoba untuk pertanian sayur, palawija, nanas dan semangka di tiga desa. Antara lain di Desa Serang Kecamatan Karangreja, Desa Kutasari Kecamatan Kutasari dan Mewek Kecamatan Purbalingga. Meski demikian, untuk sampai pada tahap kualitas dan kuantitas produksi, pihaknya masih membutuhkan waktu untuk pembuktian.