Selasa 11 Feb 2020 11:15 WIB

Inggris Kembangkan Transportasi Massal di Bandung

Bandung dan Surabaya jadi kota percontohan pengembangan transportasi dari Inggris.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Nur Aini
Prototipe armada transportasi massal Light Rail Transit (LRT) Metro Kapsul Bandung.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Prototipe armada transportasi massal Light Rail Transit (LRT) Metro Kapsul Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kota Bandung terpilih menjadi proyek percontohan program Global Kota Masa Depan dari Pemerintah Inggris melalui Kedutaan Besar Inggris. Kolaborasi itu untuk meningkatkan sistem transportasi massal untuk mengurangi isu kemacetan yang ada di Kota Bandung. 

Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Owen Jenkins menyebut masalah transportasi massal bukan hanya milik Kota Bandung. Tapi bisa dialami oleh kota manapun di dunia. Dia mengaku senang bisa turut berpartisipasi dalam menyelesaikan masalah itu bersama Pemerintah Kota Bandung. 

Baca Juga

"Kami bangga dalam membagi pengalaman dan ilmu tentang transportasi di Inggris dengan Pemerintah Kota Bandung di awal terbentuknya transportasi umum di Indonesia," kata Jenkins di Bandung Planning Gallery, Jalan Aceh, Kota Bandung, Selasa (11/2). 

Global Kota Masa Depan itu difokuskan untuk mengintegrasikan sistem transportasi massal di Kota Bandung. Karena, transportasi massal merupakan solusi jelas dari kemacetan yang menjadi masalah utama di Kota Bandung.

Untuk itu, sistem yang diperbaiki bukan hanya dari moda transportasi, tapi juga bagaimana mengembangkan sistemnya. Sehingga, akan ada integrasi untuk memperbaiki masalah tata kota lain seperti kualitas udara, efisiensi waktu dan mobilitas. 

"Jadi penting untuk bisa membuat ini lebih baik dan saya pikir kota lain di Indonesia akan melihat hal itu dari Bandung dan jika Bandung memiliki moda transport yang benar, dengan perencanaan yang benar, index kualitas udara yang benar, maka ini bisa jadi model untuk dimanapun," kata Jenkins. 

Jenkins menyebut tiga kota di Inggris, Manchester, London dan Birmingham pernah mengalami kemacetan serupa dengan Bandung. Sehingga kesempatan itu pun bisa digunakan Pemerintah Inggris untuk membagi ilmu dan pengalaman. 

" Saya rasa masyarakat di kota tersebut sudah melewati tantangan itu. Saya ingin membagi pengalaman itu dengan Bandung," kata Jenkins. 

Selain di Bandung, Jenkins turut menggadeng Kota Surabaya dengan program serupa. Sehingga ke depan, Bandung dan Surabaya bisa menjadi percontohan untuk kota lainnya di Indonesia. 

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyambut baik bantuan program dari Kedutaan Besar Inggris itu. Menurutnya, program yang diajukan oleh Inggris sesuai dengan kebutuhan masyarakat Kota Bandung akan transportasi massal. 

"Jadi masyarakat itu ingin beralih ke transportasi masal dan salah satunya soal kepastian waktu. Dengan sistem yang dikembangkan oleh Pemerintah Inggris tentunya kita akan tahu soal itu," kata Yana. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement