Selasa 11 Feb 2020 06:41 WIB

Sleman Gunakan Peraga Beberan Tingkatkan Kesadaran Gender

Sebagian besar masyarakat masih belum memahami secara mendalam.

Rep: Wahyu Suryana / Red: Agus Yulianto
Penggunaan permainan monopoli sebagai media pembelajaran . (Ilustrasi)
Foto: Dok UNY
Penggunaan permainan monopoli sebagai media pembelajaran . (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  SLEMAN -- Dinas P3AP2KB dan Tim Penggerak PKK Kabupaten Sleman kembali gelar sosialisasi dalam memberi pemahaman kesadaran gender dalam keluarga. Seperti tahun lalu, sosialisasi masih memanfaatkan alat peraga beberan.

Sosialisasi yang memakai peraga beberan itu mirip permainan monopoli. Biasanya, simulasi melibatkan delapan unsur yang selain penonton, tujuh unsur merupakan simulator.

Simulator terdiri dari fasilitator, narasumber, penulis, dan empat pemain. Tidak cuma membahas masalah-masalah gender, simulasi akan merangsang semua orang yang ada di lokasi memecahkan masalah.

Kepala Dinas P3AP2KB Kabupaten Sleman Mafilindati Nuraini mengatakan, saat ini memang sudah cukup banyak masyarakat yang mengetahui gender. Tapi, dia berpendapat, sebagian besar masih belum memahami secara mendalam.

"Karenanya, upaya-upaya sosialisasi dengan metode simulasi menggunakan alat peraga ini dibuat guna memberikan pemahaman yang mudah kepada masyarakat," kata Linda di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Selasa (10/2).

Dia menerangkan, kesadaran gender merupakan suatu proses dan perlakuan adil terhadap perempuan maupun laki-laki. Dengan keadilan gender, berarti tidak ada pembakuan peran, beban ganda, subordinasi, marginalisasi dan kekerasan.

Linda menilai, kesetaraan dan keadilan gender sangat penting. Pasalnya, itu akan memberikan hak dan kewajiban yang sama bagi anak laki-laki dan perempuan berperan dalam keluarga, lingkungan pendidikan dan masyarakat.

"Sejak disosialisasikannya Simulasi Keluarga Sadar Gender pada 2018, Indeks Pembangunan Gender 2018 di Kabupaten Sleman meningkat sebesar 96,3," ujar Linda.

Selain itu, Pemkab Sleman mendapatkan penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya kategori mentor pada 2018 dari Kementerian PPPA. Penghargaan itu jadi bentuk pengakuan atas komitmen dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender.

Linda berharap, ke depan di Kabupaten Sleman akan menjamur terbentuknya keluarga dengan ketahanan gender. Sehingga, masyarakat siap mengawal pembangunan yang responsif gender di Kabupaten Sleman. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement