REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi XI DPR RI mencurigai adanya kongkalikong dalam penempatan portofolio investasi PT Asuransi Jiwasraya.
Anggota Komisi XI Misbakhun yakin bahwa komite investasi Jiwasraya mengetahui secara pasti saham yang mereka beli memiliki kinerja buruk.
"Ini konspirasi, kongkalikong atau apa? Knowledge mereka jelas, apalagi mereka institusi yang melakukan investasi, saya yakin mereka sadar sepenuhnya," kata Misbakhun dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XI DPR RI, Senin (10/2).
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pun menanggapi mengenai kemungkinan kongkalikong tersebut.
Direktur Utama KSEI, Uriep Budhi Prasetyo, mengaku tidak bisa memastikan kebenaran dugaan itu. Namun, berdasarkan pengamatan Uriep sejumlah produk investasi memang dibuat khusus untuk Jiwasraya.
"Pendapat saya, apabila melihat produk yang dipunyai beberapa MI (Manajer Investasi), mayoritas isinya saham-saham tertentu, seperti taylor made untuk Jiwasraya," kata Uriep.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) mengakui terdapat saham-saham berkinerja buruk yang dibalut dalam investasi reksa dana. Inarno melihat, saham-saham ini memiliki pergerakan yang cukup unik.
"Dari grafiknya rata-rata kenaikan terjadi pada akhir dan awal tahun untuk mempercantik laporan kinerja perusahaan. Mereka melakukan window dressing sehingga investor tertarik membeli," kata Inarno.