Ahad 09 Feb 2020 19:36 WIB

Tiga Kader Resmi Tantang Zulkifli Hasan di Kongres PAN

Mulfachri Harahap, Drajad Wibowo, dan Asman Abnur sudah mendaftar caketum PAN.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Ratna Puspita
Eddy Soeparno
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Eddy Soeparno

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Ketua Sterring Committe (SC) Kongres ke-V PAN Eddy Soeparno mengatakan, hingga Ahad (9/2), tiga kandidat yang resmi mendaftarkan maju ke bursa kepemimpinan nasional. Eddy mengatakan, tiga caketum yang sudah resmi mendaftar, yakni Mulfachri Harahap, Drajad Wibowo, dan Asman Abnur.

Sedangkan, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan akan mendaftar sebelum kongres resmi dibuka, Senin (10/2) besok. Ia menambahkan, aturan pemilihan ketua umum membolehkan calon mendaftar sebelum kongres digelar.

Baca Juga

Dia mengatakan aturan itu muncul lantaran alasan teknis ke luar kota, yang membuat satu kandidat, tak bisa mendaftarkan diri saat di Jakarta. “Jadi, Pak Zul bukan ragu-ragu, tetapi memang kemarin tidak ada di Jakarta,” ujar Eddy kepada Republika, Ahad (9/2). 

Kongres PAN V akan digelar di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (10/2). Agenda paling penting dari gelaran kongres tersebut, yakni regenerasi kepemimpinan PAN 2020-2025.

Eddy menerangkan, Kongres V PAN akan diikuti sebanyak 590 pemilik suara. Mereka di antaranya, terdiri dari 34 dewan kepemimpinan daerah tingkat satu atau provinsi, dan 514 dari struktur kepengurusan kabupaten, kota.

Jumlah suara tersebut juga termasuk hak memilih dari ketua umum, sekertaris jenderal (sekjen), dan bendahara umum kepengurusan pusat, serta Majelis Pertimbangan Partai (MPP), bersama organisasi sayap.

Salah satu anggota tim pemenangan caketum, Yandri Susanto, mengatakan, suara kepengurusan partai di daerah masih menghendaki Zulkifli Hasan memimpin PAN. Sehari menjelang pelaksanaan Kongres PAN Kendari, Yandri mengatakan, tercatat 392 dari tingkat daerah yang masih percaya dengan kepemimpinan Zulkifli Hasan.

Arah PAN 

photo
Infografis calon ketua umum PAN

Zulkifli Hasan sudah memimpin PAN sejak 2015 hasil Kongres Bali. Eddy Soeparno yang juga menjabat sebagai sekjen PAN mengatakan, apapun hasil Kongres Kendari harus memastikan arah partai yang lebih baik dalam lima tahun mendatang.

Terkait pemerintahan, ia mengatakan, PAN sebagai partai berisikan kader intelektual dan rasional, menghendaki relasi yang objektif. “PAN sejak awal, memposisikan diri terhadap pemerintahan sebagai mitra yang konstruktif. PAN selalu objektif dalam memberikan dukungan, ataupun kritik terhadap pemerintahan,” ujar Eddy. 

Karena itu, Eddy menolak dikotomi yang memberikan pilihan PAN sebagai partai oposisi atau pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam lima tahun mendatang. Ia mengatakan PAN sebagai partai yang punya suara di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akan mendukung apapun kebijakan pemerintahan yang berkiblat kepada kepentingan masyarakat dan umat. 

Sebaliknya, PAN akan memberikan kritik yang konstruktif dan membangun, terkait kebijakan pemerintah yang tak mencerminkan kepentingan masyarakat, maupun umat. Arah partai yang lebih konkret akan dipastikan setelah Kongres Kendari menghasilkan kepemimpinan untuk periode mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement