REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Selatan mengimbau masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung mengantisipasi kenaikan muka air Sungai Ciliwung akibat hujan yang turun pada Jumat malam (7/2). Potensi kenaikan muka air ini seiring meningkatnya status tinggi muka air di Bendung Katulampa Bogor pada pukul 21.15 WIB mencapai 100 cm atau Siaga III Banjir.
"Kami sudah menyampaikan kepada warga melalui media sosial juga sambungan HT untuk mewaspadai kenaikan permukaan air Sungai Ciliwung ini," kata Kasudin SDA Jakarta Selatan Mustajab, Jumat.
Ia mengatakan dalam waktu kurang lebih enam hingga sembilan jam ke depan, air akan sampai di Pintu Air Manggarai sehingga masyarakat diminta mengantisipasi. Adapun wilayah di Jakarta Selatan yang potensial dilalui air kiriman ini, yakni Srengseng Sawah, Rawajati, Pengadegan, Cikoko, Pejaten Timur, Kebon Baru, dan Bukit Duri.
Selain menginformasikan kepada warga, ia juga menyiagakan pasukan biru untuk mengantisipasi genangan atau luapan kali sekaligus menyiagakan pompa air di wilayah masing-masing. Menurut informasi dari petugas Bendung Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, pukul 21.40 WIB ketinggian muka air Sungai Ciliwung mencapai 110 cm atau Siaga III Banjir.
Kenaikan muka air Sungai Ciliwung mulai naik pada pukul 18.20 WIB dari 90 cm dan bertahan hingga pukul 19.00 WIB. Cuaca wilayah Bogor yang masih hujan menyebabkan permukaan air terus naik secara bertahap, hingga pukul 21.15 WIB naik menjadi 100 cm.
Hingga pukul 21.30 WIB ketinggian air Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa mencapai 110 cm dengan debit 161,986 liter per detik atau siaga tiga banjir. Sementara itu kondisi wilayah Puncak dan Bogor sekitarnya masih diguyur hujan.
"Pasukan kita siagakan semua, Bukit Duri, Kebon Baru, Pengadegan pompa siap," kata Mustajab.
Mustajab menambahkan, hingga berita ini disiarkan belumada kenaikan air Sungai Ciliwung di wilayah Bukit Duri, Jakarta Selatan.