Jumat 07 Feb 2020 05:39 WIB

Presiden akan Rapatkan Nasib WNI eks ISIS

Ada banyak pertimbangan Presiden dalam urusan WNI eks ISIS.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indira Rezkisari
Joko Widodo
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah akan membahas nasib WNI yang teridentifikasi merupakan mantan teroris lintas batas di Timur Tengah. Menurut Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, masalah pemulangan WNI eks ISIS inipun akan dibahas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas.

“Pasti akan dirataskan. Presiden yang akan bicara karena melihat dengan jeli, dengan teliti, positif dan negatif, pengalaman masa lalu,” ujar Moeldoko di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis (6/2).

Baca Juga

Nasib salah satu WNI, Nada Fedulla, yang juga menjadi mantan anggota ISIS setelah dibawa oleh ayahnya ke Suriah itupun juga akan dibahas. Dalam sebuah wawancara, Nada mengaku terjebak di Suriah setelah ayahnya membawa seluruh keluarganya ke Timur Tengah.

Ia tak menyangka kepergian keluarganya ke Timur Tengah untuk bergabung dengan kelompok ISIS. Nada pun menangis dan ingin kembali ke Tanah Air. Menurut Moeldoko, pemerintah sebenarnya belum pernah membahas masalah pemulangan WNI eks ISIS ini.

Karena itu, pemerintah belum memutuskan kebijakannya terkait masalah ini. “Sebenarnya belum pernah dibicarakan. Pemerintah belum menentukan sikap dalam hal itu,” tambah Moeldoko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement