REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah akan membahas nasib WNI yang teridentifikasi merupakan mantan teroris lintas batas di Timur Tengah. Menurut Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, masalah pemulangan WNI eks ISIS inipun akan dibahas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas.
“Pasti akan dirataskan. Presiden yang akan bicara karena melihat dengan jeli, dengan teliti, positif dan negatif, pengalaman masa lalu,” ujar Moeldoko di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis (6/2).
Nasib salah satu WNI, Nada Fedulla, yang juga menjadi mantan anggota ISIS setelah dibawa oleh ayahnya ke Suriah itupun juga akan dibahas. Dalam sebuah wawancara, Nada mengaku terjebak di Suriah setelah ayahnya membawa seluruh keluarganya ke Timur Tengah.
Ia tak menyangka kepergian keluarganya ke Timur Tengah untuk bergabung dengan kelompok ISIS. Nada pun menangis dan ingin kembali ke Tanah Air. Menurut Moeldoko, pemerintah sebenarnya belum pernah membahas masalah pemulangan WNI eks ISIS ini.
Karena itu, pemerintah belum memutuskan kebijakannya terkait masalah ini. “Sebenarnya belum pernah dibicarakan. Pemerintah belum menentukan sikap dalam hal itu,” tambah Moeldoko.