REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana mencari rute lain untuk penyelenggaraan balap Formula E di Jakarta. Hal ini setelah pemerintah pusat melalui Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Merdeka tidak mengizinkan area dalam Monumen Nasional (Monas) digunakan sebagai jalur arena balap.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengungkapkan hasil pertemuan dengan Sekretariat Negara (Setneg) terkait pembahasan kawasan Monas. Dari hasil pembahasan diputuskan area dalam kawasan Monas sebagai area cagar budaya tidak bisa digunakan rute balap Formula E.
"Kalau soal Formula E sih tinggal cari rute baru," ujar Anies kepada wartawan, Kamis (6/2).
Anies menyebut proses pembahasan soal Formula E harus di luar kawasan Monas menjadi pembahasan yang lebih singkat dibanding revitalisasi Monas. Ia mengungkapkan para anggota Komisi Pengarah beberapa berpandangan sebaiknya jangan menggunakan kawasan monas.
"Kemudian disampaikan, baik kalau begitu, jadi tidak diskusi panjang selesai," ungkapnya.
Anies telah menginstruksikan segera berkomunikasi dengan pengelola Formula E dan organisasi pembalab motor internasional. Komunikasi itu langsung dijawab, dimana Kamis (6/2) sore, tim pengelola Formula E dalam perjalanan ke Jakarta untuk menentukan lokasi baru.
"Jam setegah enam ini mereka mendarat kemudian mereka akan langsung melihat beberapa tempat bersama dengan tim dari Dinas Bina Marga, Tim dari Jakpro dan eksekutif komitenya," papar Anies.
Sebab, sambung dia, soal rute bukan Pemprov DKI yang menggambar. Ada banyak faktor variabel dalam penentuan rute tersebut. Ia mengungkapkan satu jumlah belokan, berapa tingkat kesulitannya. Sehingga lebih detail, dan bukan seperti mengubah rute Transjakarta.
"Ini diganti, tidak bisa tanpa ahlinya. Karena itulah tim rute datang," terangnya.
Menurut Anies walaupun area dalam kawasan Monas tidak jadi digunakan, masih banyak opsi rute lain yang bisa menjadi pertimbangan. Namun ada batasannya, yakni kilometernya. karena balap Formula E ini menggunakan baterei, maksimal tiga kilometer.
"Karena itu ada banyak faktor penentuannya," imbuhnya.