Kamis 06 Feb 2020 17:10 WIB

Penggunaan Aplikasi Jadi Tantangan SGS

Tantangannya mengenalkan aplikasi baru kepada masyarakat dan tenant.

Gelaran Solo Great Sale 2018.
Foto: Antara.
Gelaran Solo Great Sale 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Penggunaan aplikasi baru masih menjadi tantangan bagi penyelenggaraan "Solo Great Sale' (SGS).

"Saat ini salah satu yang menjadi fokus kami adalah meningkatkan kepedulian masyarakat untuk mengunduh aplikasi yang kami sediakan dan selanjutnya mau bertransaksi selama SGS," kata Sekretaris SGS David R Wijaya di Solo, Kamis.

Baca Juga

Ia mengatakan tantangannya bukan hanya bisa mengenalkan aplikasi baru kepada masyarakat tetapi juga kepada tenant. "Di sisi lain kami juga terus memperbaiki kendala yang ada di lapangan. Apalagi ini kan aplikasi baru, kami menyadari itu. Masih banyak hal yang harus dikuatkan," katanya.

Terkait hal itu, pihaknya membuat langkah transisi, salah satunya adalah menyediakan "customer service" untuk mempermudah konsumen yang kebetulan tidak membawa ponsel saat berbelanja.

"Jadi mungkin yang belanja di pasar tidak bawa HP bisa memakai aplikasi customer service. Ini juga untuk mengantisipasi hal-hal di luar target khususnya yang terjadi di pasar tradisional," katanya.

Sebagaimana diketahui, selama pelaksanaan SGS, masyarakat bisa memanfaatkan aplikasi "Solo Sale". Ia mengatakan aplikasi ini mempermudah konsumen maupun merchant untuk memasukkan data transaksi, mengecek poin, hingga melihat beragam promo dan diskon selama penyelenggaraan SGS.

Dengan demikian, konsumen tak lagi menggunakan "Solo Great Sale Card", yaitu kartu elektronik yang selama ini dipakai untuk menyimpan data konsumen, data transaksi, dan jumlah poin yang telah dikumpulkan.

Sementara itu, untuk mendorong belanja masyarakat selama SGS, pihaknya akan mengoptimalkan promosi di kota-kota yang terkoneksi dengan jalan tol.

"Kalau yang sudah cukup banyak konsumen dari Ngawi, selanjutnya kami ingin membidik Semarang, Surabaya, Jombang, Madiun, dan beberapa kota lain," katanya.

Ia mengatakan berbeda dengan masyarakat lokal, karakteristik konsumen luar kota kebanyakan lebih ingin mengeksplorasi wisata kuliner dan oleh-oleh.

"Termasuk pasar tradisional yang menjadi salah satu ikon Solo juga akan kami optimalkan untuk mendatangkan wisatawan dari luar kota," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement