REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR -- Pemerintah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah menargetkan kunjungan 3,5 juta wisatawan pada 2020. "Jumlah kunjungan wisatawan di Karanganyar pada 2019 mencapai tiga juta orang, dan tahun ini ditargetkan mencapai 3,5 juta orang," kata Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar, Titis Sri Jawato, Kamis (6/2).
Titis Sri Jawato mengatakan Pemerintah Kabupaten Karanganyar tetap menjadikan sektor pariwisata sebagai unggulan pembangunan karena karakteristiknya yang berbeda dengan daerah dan kota lain di kawasan Solo Raya. Karanganyar memiliki daerah pegunungan dengan panorama dan udara sejuk yang indah sehingga menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung.
Menurut Titis, berbagai objek wisata yang ditawarkan di Karanganyar, antara lain Wisata alam dengan air terjun Grojogan Sewu, Sapta Tirta, pendakian puncak Gunung Lawu, Air terjun Jumog, Air terjun Para Ijo, Telaga Mardigda, dan lainnya. Wisata agro seperti Sondokoro, Kebun Teh Kemuning.
Wisata religi di Karanganyar, ziarah Astana Giribangun,, sedangkan wisata edukasi situs Purbakala Menggung (Candi Menggung), Candi Planggatan, Puri Taman Saraswati, Candi Kethek, Candi Ceto, dan Candi Sukuh. Wisata Tawangmangu juga dipenuhi wisata kuliner dan wisata belanja.
Oleh karena itu, Pemkab Karanganyar terus menargetkan kunjungan wisata ke meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan, Titis berharap kunjungan wisata di Karanganyar tahun ini bisa mendekati empat juta wisatawan. Apalagi, Karanganyar sekarang membuka destinasi cukup banyak.
Menurut dia, terus meningkat kunjungan wisatawan di Karanganyar salah satunya dampak jalan tol yang melintas di wilayahnya. Keberadaan Jalan Tol Soker atau Solo Jakarta yang melintas Karanganyar dampaknya sangat besar dengan menaikkan jumlah wisatawan lebih dari 20 persen.
Wisatawan yang datang berkunjung di Karanganyar dari berbagai daerah khususnya kota atau kabupaten yang dilintasi jalan tol seperti Surabaya dan Semarang. Misalnya, wisatawan Surabaya jika menuju Karanganyar hanya menempuh perjalanan sekitar dua hingga tiga jam saja.
"Mereka tidak perlu bermalam dan langsung kembali pulang ke Surabaya perjalanan hanya butuh waktu sekitar tiga jam. Kunjungan wisata wisatawan dari Kota Semarang saja kemungkinan kenaikannya hingga mencapai 100 persen," katanya.
Ia terus menggalakkan promosi untuk terus memperkenalkan objek dan destinasi pariwisata yang ada di Kabupaten Karanganyar. Wisatawan kebanyakan berkunjung di daerah objek wisata Ngargoyoso, dan Tawangmangu karena objeknya terus bertambah, sehingga jalur ke arah Tawangmangu sering terjadi antrean panjang kendaraan baik roda empat maupun dua.
"Pemkab Karanganyar terus mengembangkan objek Ngargoyoso, termasuk wisata paralayang di kawasan kebun teh Kemuning. Kami sedang melaksanakan pelatihan pemandu paralayang yang bersertifikat, sehingga wisatawan merasakan kenyamanan dan aman pelayanan," katanya.