Rabu 05 Feb 2020 16:50 WIB

Talaga Bodas Disiapkan Jadi Destinasi Migrasi Burung

Talaga Bodas merupakan salah satu area migrasi burung pemangsa, khususnya elang.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Dwi Murdaningsih
Suasana kawasan wisata Talaga Bodas, Kabupaten Garut, Rabu (5/2).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Suasana kawasan wisata Talaga Bodas, Kabupaten Garut, Rabu (5/2).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat (Jabar) menyiapkan kawasan wisata Talaga Bodas di Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, sebagai destinasi migrasi burung raptor. Berdasarkan hasil kajian singkat yang dilakukan BBKSDA Jabar dan Pusat Konservasi Elang Kamojang (PKEK), kawasan Talaga Bodas merupakan salah satu area migrasi burung pemangsa, khususnya elang, di Asia.

Kepala Bidang KSDA Wilayah III Ciamis, Andi Witria Rudianto mengatakan, kawasan Talaga Bodas sudah dikenal masyarakat memiliki keindahan dan potensi wisata alam. Namun, dengan adanya kajian mengenai migrasi burung, pihaknya berencana mengembangkan potensi yang ada dengan menjadikan tempat itu sebagai lokasi pemantauan migrasi burung bagi wisatawan.

Baca Juga

"Karena itu, kita ingin kembangkan wisata Talaga Bodas ke depan tak hanya untuk melihat lanskap alam, melainkan juga dikemas sebagai tempat pengamatan migrasi burung," kata dia, Rabu (5/1).

Ia menambahkan, konsep wisata pengamatan burung sangat menarik untuk dikembangkan. Hal itu bisa menjadikan magnet baru bagi wisatawan untuk datang ke Talaga Bodas. Apalagi, Kabupaten Garut sedang dikembangkan menjadi daerah wisata di Jabar.

"Jadi wisatawan ke sini juga memiliki pilihan lain selain meligat keindahan alam," kata dia.

Kendati demikian, Andi menambahkan, diperlukan kajian lebih lanjut ihwal siklus dan area migrasi burung di kawasan Talaga Bodas. Dari kajian itu, baru bisa ditentukan lokasi yang tepat dijadikan untuk tempat pengamatan burung untuk wisatawan. Selain itu, harus ditentukan mengenai waktu-waktu yang tepat untuk melihat migrasi burung.

"Mungkin tahun depan baru akan kita kembangkan, karena keterbatasan anggaran. Kecuali kalau ada bantuan dari mitra bisa lebih cepat," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement