REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD mengklaim kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang dimiliki Indonesia membaik dari tahun ke tahun. Mahfud membandingkannya dengan negara lain, yakni Australia, Kanada, Brasil, dan Rusia.
"Sejak Pak Jokowi jadi presiden itu (masalah karhutla) teratasi sampai sekarang. Kita itu dari tahun ke tahun jadi membaik," jelas Mahfud usai menerima Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) di kantornya, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (5/2).
Mahfud mengatakan, dari sekian banyak negara yang memiliki masalah karhutla, Indonesia menjadi salah satu negara dengan luasan lahan terkecil yang terbakar. Ia mengambil contoh beberapa negara dengan kasus karhutla, yakni Australia, Kanada, Brasil, dan Rusia.
"Austarlia, Kanada, Brasil, dan Rusia itu luar biasa karhutla. Kita alhamdulillah selalu membaik dari waktu ke waktu," ujarnya.
Hari ini, Mahfud melakukan diskusi dengan Menteri LHK dalam rangka menerima arahan dari Presiden dalam Rapat Koordinasi Nasional tentang antisipasi atau mitigasi karhutla. Hal tersebut, kata Mahfud, memang kerap menjadi catatan masalah dan setiap tahun diadakan rapat dengan dipimpin Presiden dalam pembahasannya.
"Supaya diketahui ketika Presiden pada tahun pertama memimpin kan karhutla itu kan terjadi luar baisa sampai Singapura dan Malaysia marah-marah," katanya.
Berdasarkan data Rekapitulasi Luas Karhutla (Ha) Per Provinsi Di Indonesia Tahun 2014-2019 di Sipongi milik Kementerian LHK, luas karhutla pada 2014 sebesar 44.411,36 hektare. Luas karhutla setahun setelahnya meningkat drastis menjadi 2.611.411,44 hektare.
Kemudian, luas karhutla pada dua tahun berikutnya mengalami penurunan, yakni menjadi 438.363,19 hektare pada 2016 dan turun lagi menjadi 165.483,19 hektare pada 2017. Tapi, pada 2018 luas karhutla kembali meningkat menjadi 529.266,64 hektare. Tahun lalu, luas karhutla kembali meningkat menjadi 1.592.010 hektare.