REPUBLIKA.CO.ID, REJANG LEBING -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu meminta masyarakat setempat mewaspadai bahaya angin kencang yang melanda daerah itu. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Rejang Lebong Andi Purwanto di Rejang Lebong, Selasa (4/2) mengatakan berdasarkan hasil rapat kordinasi yang digelar BMKG Provinsi Bengkulu, potensi angin kencang di wilayah itu diperkirakan hingga Maret mendatang.
"Warga harus mewaspadainya dan tidak berteduh di bawah pohon saat hujan atau ada angin, karena diprediksi angin kencang yang terjadi di wilayah Kabupaten Rejang Lebong ini akan berlangsung hingga bulan Maret nanti," ujar dia.
Angin kencang yang melanda Kabupaten Rejang Lebong itu, tambah dia, berpotensi menyebabkan pohon tumbang serta mengancam permukiman warga. Hal itu, katanya, dapat dilihat dengan adanya pohon tumbang di halaman SMKN 2 Rejang Lebong di Kelurahan Talang Ulu, Kecamatan Curup Timur, Senin (3/2).
Kejadian pohon tumbang itu tidak memakan korban jiwa. Ini menjadi perhatian karena seperti di Jalan Sukowati Curup pada September 2019 lalu. terjadi kecelakaan yang menyebabkan dua orang meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka. akibat kejadian itu tiga sepeda motor diparkir di bawahnya rusak berat.
Kepala SMK Negeri 2 Rejang Lebong Sunardi di tempat terpisah mengatakan angin kencang pada Senin (3/2), sekitar pukul 11.00 WIB menyebabkan tiga sepeda motor milik guru rusak cukup parah. Sepeda motor itu tertimpa pohon yang tumbang di halaman sekolah tersebut.
"Ada tiga unit sepeda motor milik guru yang tertimpa, bahkan satu kendaraan ini kerusakannya sangat parah, karena kejadiannya cukup cepat dan tiba-tiba," terangnya. Saat kejadian, kata dia, para siswa sekolah itu sedang belajar di kelas.
Untuk mengantisipasi kemungkinan adanya pohon lain yang akan roboh, pihaknya memeriksa kondisi pohon pelindung yang ditanam sejak puluhan tahun lalu. "Jika kondisinya sudah membahayakan maka akan ditebang," kata dia.