Selasa 04 Feb 2020 20:29 WIB

Warga Terdampak Banjir di Jember Mulai Beraktivitas Lagi

Debit air Kali Jompo di desa setempat sudah berangsur normal.

Relawan memperbaiki jalan di bantaran Sungai Jompo/Kalijompo yang tergerus banjir bandang dari Pegunungan Argopuro di Desa Klungkung, Sukorambi, Jember, Jawa Timur, Minggu (2/2/2020). Pemprov Jawa Timur mewaspadai potensi banjir bandang di kawasan sekitar tujuh gunung di Jatim yang musim kemarau lalu mengalami kebakaran hutan dan lahan, seperti Pegunungan Argopuro, Raung, Panderman, Semeru, Arjuno, Ijen juga Welirang.
Foto: ANTARA FOTO/Seno
Relawan memperbaiki jalan di bantaran Sungai Jompo/Kalijompo yang tergerus banjir bandang dari Pegunungan Argopuro di Desa Klungkung, Sukorambi, Jember, Jawa Timur, Minggu (2/2/2020). Pemprov Jawa Timur mewaspadai potensi banjir bandang di kawasan sekitar tujuh gunung di Jatim yang musim kemarau lalu mengalami kebakaran hutan dan lahan, seperti Pegunungan Argopuro, Raung, Panderman, Semeru, Arjuno, Ijen juga Welirang.

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER, JAWA TIMUR -- Warga yang terdampak banjir bandang di Desa Klungkung, Kabupaten Jember, Jawa Timur mulai beraktivitas kembali seperti sedia kala, meskipun akses jalan menuju Perkebunan Kalijompo masih terputus.

"Debit air Kali Jompo di desa setempat sudah berangsur normal dan warna air sungai juga sudah tidak coklat seperti saat kejadian," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo di Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, Selasa (4/2).

Menurut dia sebagian besar warga sudah beraktivitas seperti sedia kala, sehingga warga sudah berkebun dan beraktivitas di rumah, serta anak-anak pun telah kembali sekolah dengan diantar dan dijemput oleh kendaraan BPBD.

"Anak-anak siswa SDN Klungkung 2 juga disediakan kendaraan untuk pergi dan pulang sekolah, bahkan para guru dan pekerja kebun juga berangkat dan pulang menggunakan sarana transportasi yang disediakan BPBD Jember bersama komunitas IOF Jember dan Raung 4×4 Jember itu," tuturnya.

Ia menjelaskan para pengungsi pun sudah meninggalkan tenda-tenda pengungsian dan mereka telah kembali ke rumah masing-masing, namun ketika debit air sungai mulai naik signifikan maka warga memilih naik ke tenda pengungsian karena sebagian rumah warga berada di bantaran Kali Jompo yang diterjang banjir bandang itu.

"Apabila debit air Kali Jompo naik signifikan, maka pihak BPBD dibantu dengan relawan akan memberitahu masyarakat untuk meninggalkan rumah mereka yang berada di bantaran sungai dan naik ke lokasi yang lebih aman," tuturnya.

Heru mengatakan BPBD Jember tetap siaga di sekitar lokasi bencana sambil memantau debit air Kali Jompo karena curah hujan diprediksi masih tinggi beberapa hari ke depan, namun sejauh ini sudah aman terkendali.

"Para relawan dari berbagai komunitas juga selalu siap membantu petugas. Mari bersama-sama berdoa, agar kondisi di lokasi banjir bandang bisa segera pulih dan kembali seperti sediakala," katanya.

BPBD bersama Dinas Pekerjaan Umum Bima Marga dan Sumber Daya Air (PU BM SDA) Kabupaten Jember serta Dinas PU Provinsi Jawa Timur mengerjakan pemasangan bronjong di pinggir Kalijompo yang ambrol akibat tergerus banjir bandang tersebut.

Akses jalan yang rusak juga diperbaiki menggunakan alat berat dan sebelumnya telah dibuat akses jalan alternatif bagi warga menjalankan aktifitasnya sehari-hari.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement