Ahad 30 Jan 2022 19:35 WIB

BPBD Jember: Banjir dan Longsor Landa Empat Kecamatan

Di Pakusari, Jember, juga tercatat 15 rumah terendam banjir dengan ketinggian 80 cm.

Petugas BPBD membersihkan lumpur usai banjir merendam rumah pribadi Bupati Jember Hendy Siswanto di Kecamatan Kaliwates, Jember, Jawa Timur, Senin (17/1/2022). Banjir merendam rumah pribadi bupati Jember dan puluhan rumah di sekitarnya dengan ketinggian satu meter akibat luapan Sungai Jompo setelah hujan deras mengguyur Jember selama lebih dari tiga jam.
Foto: ANTARA/SENO
Petugas BPBD membersihkan lumpur usai banjir merendam rumah pribadi Bupati Jember Hendy Siswanto di Kecamatan Kaliwates, Jember, Jawa Timur, Senin (17/1/2022). Banjir merendam rumah pribadi bupati Jember dan puluhan rumah di sekitarnya dengan ketinggian satu meter akibat luapan Sungai Jompo setelah hujan deras mengguyur Jember selama lebih dari tiga jam.

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember, Heru Widagdo mengatakan bencana banjir dan tanah longsor melanda empat kecamatan di wilayah itu, Jumat (28/1) malam.

"Berdasarkan data pusdalops tercatat empat kecamatan yang dilanda banjir luapan dan longsor, yakniKalisat, Pakusari, Panti, dan Kecamatan Ledokombo," kata Heru.

Baca Juga

Menurutnya terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di beberapa wilayah di Jember yang mengakibatkan longsor dan meningkatkan debit air sungai serta saluran irigasi di wilayah Kecamatan Panti, Sukorambidan Kalisat pada Jumat (28/1) sore hingga malam.

"Terjadi tanah longsor dan menimpa sebagian rumah warga, kemudian air sungai meluap ke permukiman warga dan akses jalan raya dari saluran irigasi karena tidak mampu menampung debit air dengan ketinggian banjir 30-80 cm," tuturnya.

Ia menjelaskan dampak kerugian banjir di Kecamatan Kalisat melanda Desa Glagahwero dengan jumlah tiga rumah dan satu musala terendam banjir, kemudian di Desa Ajung tercatat sembilan rumah warga terendam banjir, dapur rumah warga ambruk, dan tembok Pabrik Kaliwangi ambrol sepanjang 25 meter.

Desa Plalangan di Kecamatan Kalisat juga terdampak, empat rumah terendam banjir, kemudian di Desa/Kecamatan Pakusari terdapat SMK Islam Bustanul Ulum (IBU) tercatat 22 kamar santri dan dapur terendam banjir, sehingga 360 orang santri diungsikan ke tempat yang aman.

"Di Pakusari juga tercatat 15 rumah terendam banjir dengan ketinggian 80 cm, namun hari ini banjir sudah surut dan warga bersama petugas melakukan bersih-bersih dari material banjir luapan sungai," katanya.

Di Desa Pakis, Kecamatan Panti, dua rumah terendam banjir akibat luapan air sungai, sedangkan di Desa Sumberanget, Kecamatan Ledokombo, terdampak tanah longsor yang menyebabkan rumah warga tertimpa longsoran.

"Akibat banjir dan tanah longsor di empat kecamatan menyebabkan dua rumah rusak sedang, 34 KK terdampak banjir, tembok pabrik ambrol, SMK IBU terendam banjir, dan satu musala terendam banjir," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement