Selasa 04 Feb 2020 06:35 WIB

Pemerintah Bahas Pemulangan WNI yang Masih di China

Jumlah WNI yang masih di China hanya tinggal sekitar 3.000 orang.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Teguh Firmansyah
WNI dari China yang mendarat di Bandara Hang Nadim Batam untuk selanjutnya menjalani observasi di Natuna, Kepulauan Riau
Foto: Istimewa
WNI dari China yang mendarat di Bandara Hang Nadim Batam untuk selanjutnya menjalani observasi di Natuna, Kepulauan Riau

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan penundaan penerbangan dari dan ke China mulai diberlakukan, Rabu (5/2) pukul 00.00 WIB hingga batas waktu yang belum ditentukan. Keputusan itu diambil untuk mengantisipasi penyebaran virus korona baru dari Wuhan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, penerintah masih akan membahas bagaimana warga negara Indonesia (WNI) yang masih berada di China setelah penundaan penerbangan tersebut dilakukan.

Baca Juga

"Sebenarnya apa yang kita lakukan menunda sampai Rabu (5/2) itu adalah upaya kita memberikan kesempatan WNI yang ada di China untuk digunakan," kata Budi di Gedung Kemenhub, Senin (3/2).

Menurut data dari Kementerian Luar Negeri, lanjut Budi, WNI yang berada di China sudah berkurang dari sekitar 10 ribu orang menjadi tiga ribu orang. Hanya saja, Budi memastikan terdapat kemungkinan tidak semua WNI pulang ke Indonesia.

Budi mengakui saat ini pemerintah belum memiliki format untuk proses pengembalian WNI tersebut namun masih akan terus dibahas.

"Tapi diyakini bahwa pada rapat yang akan datang akan kita bahas. Dalam skema yg kita akan kembangkan, memang ada jeda waktu agar mereka bisa pulang ke Indonesia melalui negara ketiga," jelas Budi.

Saat ini dengan adanya peningkatan skala epidemik virus korona dan status darurat global yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Kementerian Perhubungan memutuskan melakukan penundaan penerbangan sementara dari dan ke seluruh destinasi di China.

Dengan keputusan tersebut, seluruh maskapai Indonesia diminta untuk menunda seluruh rencana penerbangan dari dan ke China. Begitu juga maskapai asing  yang melakukan penerbangan dari China menuju Indonesia, termasuk penerbangan transit dari China diminta untuk menunda sementara penerbangan menuju Indonesia.

Pemerintah meminta maskapai nasional maupun asing untuk mempersiapkan diri dengan  tetap mengutamakan kepentingan konsumen. Saat ini tercatat lima maskapai nasional yang mengoperasikan penerbangan ke China yaitu Garuda Indonesia, Citilink, Batik Air, Lion Air dan Sriwijaya Air.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement