Selasa 04 Feb 2020 05:57 WIB

Masinton Bantah Rapat DPP-DPC PDIP Solo Khusus Bahas Gibran

Meski membahas Pilkada 2020, Masinton sebut rapat itu tidak membahas nama kader.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ratna Puspita
Politikus PDIP, Masinton Pasaribu menunjukkan surat perintah penyelidikan KPK di acara Indonesia Lawyer Club.
Foto: Youtube/Tangkapan layar ILC
Politikus PDIP, Masinton Pasaribu menunjukkan surat perintah penyelidikan KPK di acara Indonesia Lawyer Club.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu membantah pemanggilan DPC PDIP Solo ke DPP PDIP Jakarta pada Senin (3/2) ini secara khusus membahas nama putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, untuk melaju dalam kontestasi Pilkada Solo. 

Masinton mengakui, rapat tersebut memang berbicara soal Pilkada 2020 ini. Namun, tak ada nama kader yang dibahas. Para DPC diminta untuk benar-benar memberi dukungan untuk siapapun kandidat yang nantinya diusung PDI Perjuangan. 

Baca Juga

"Salah satunya ya agenda pemenangan pilkada nanti siapapun itu calonnya. Ya siapapun nanti calon yang diusung PDIP pasti wajib untuk bekerja memenangkan calon yang diusung oleh PDIP," ucap Masinton di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Selasa (4/1).

Masinton juga membantah bahwa rapat ini digelar mendadak. Ia mengklaim, rapat tersebut merupakan rapat biasa yang digelar oleh dewan pimpinan pusat dengan dewan pimpinan cabang. 

"Kalau partai kan memang rutin melakukan rapat ya. Rapat itu ya, selain rapst rutin yang sudah teragenda, juga ada rapat-rapat yang memang sifatnya segera, gitu ya. Jadi itu hal yang biasa rata-rata di partai," ujar Masinton. 

Terkait kontestasi Pilkada Solo, PDIP dihadapkan dua pilihan, yakni Gibran yang merupakan anak Jokowi, serta Achmad Purnomo yang merupakan wakil wali kota Solo sekarang. Masinton mengklaim, partai akan berupaya memberikan masukan pada masyarakat. 

"Partai kan selalu mengupayakan seluruh pandangan, suara untuk didengar masukannya. Apalagi di PDIP itu ada yang disebut 3 pilar, struktural partai, eksekutif dan legislatif, seperti itu," ujar dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement