Senin 03 Feb 2020 23:49 WIB

Permintaan Fogging Naik di Sukabumi pada Awal Tahun

Ini mengingat potensi kasus penyakit DBD mengalami kenaikan di musim hujan.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas melakukan pengasapan (fogging) - ilustrasi
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas melakukan pengasapan (fogging) - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI  -- Di awal 2020, jumlah warga yang meminta pengasapan atau fogging di Kota Sukabumi meningkat. Hal ini mengingat potensi kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) mengalami kenaikan di musim penghujan cukup tinggi.

"Pada Januari 2020 ini permintaan fogging memang naik," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi Lulis Delawati kepada wartawan, Senin (3/2). Permintaan ini berasal dari sejumlah lokasi di Kota Sukabumi.

Baca Juga

Menurut Lulis, permintaan warga ini ditindakalanjuti dengan penyelidikan epidemiologi di lokasi. Selain itu jika ditemukan kasus DBD positif maka bisa dilakukan pengasapan.

Namun kata Lulis, pengasapan hanya dapat memberantas nyamuk dewasa. Hal ini harus dilanjutkan dengan melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M plus.

Gerakan itu yakni menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, dan tempat penampungan air minum. Selain itu menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum dan toren air.

Selanjutnya memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah. Di sisi lain upaya lainnya atau plus seperti menaburkan bubuk abate pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan. Upaya lainnya yang harus dilakukan adalah membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di tengah masyarakat.

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi meminta warga mewaspadai penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD). Sebab berdasarkan data Dinas Kesehatan permintaan warga untuk fogging atau pengasapan meningkat di awal tahun 2020. Sehingga pemkot meminta warga menggalakan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di lingkungannya masing-masing. Sebab nyamuk berkembang biak di genangan air dan harus jadi perhatian.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement