Senin 03 Feb 2020 23:15 WIB

Imigrasi Sampit Tingkatkan Pengawasan Orang Asing

Kantor Imigrasi kelas II TPI Sampit meningkatkan pengawasan orang asing cegah Corona

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Penumpang menunjukkan gambar ilustrasi coronavirus pada ponselnya di Bandara Guangzhou, Provinsi Guangdong, China. Kantor Imigrasi kelas II TPI Sampit  meningkatkan pengawasan orang asing cegah Corona. Ilustrasi.
Foto: Alex PlavevskiEPA-EFE
Penumpang menunjukkan gambar ilustrasi coronavirus pada ponselnya di Bandara Guangzhou, Provinsi Guangdong, China. Kantor Imigrasi kelas II TPI Sampit meningkatkan pengawasan orang asing cegah Corona. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Kantor Imigrasi kelas II TPI Sampit di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah meningkatkan pengawasan orang asing yang tiba di daerah ini. Pengawasan dilakukan untuk mencegah masuknya virus Corona baru yang saat ini penyebarannya meluas ke sejumlah negara.

"Sesuai Undang-Indang Nomor 6 Tahun 2011 Pasal 13 ayat 1 bahwa Imigrasi siap untuk menolak apabila ada warga negara asing yang terindikasi penyakit menular," kata Kepala Kantor Imigrasi kelas II TPI Sampit, Iwan Irawan di Sampit, Senin.

Baca Juga

Kewaspadaan tinggi dilakukan semua pihak, khususnya di Sampit karena kota ini menjadi satu dari 19 daerah yang ditetapkan pemerintah pusat sebagai daerah rawan masuknya virus Corona baru. Virus Corona rawan masuk ke Sampit karena ada kapal dari China yang bolak-balik ke Sampit untuk mengangkut hasil tambang.

Antisipasi juga dilakukan Kantor Kesehatan Pelabuhan Klas III Sampit dengan memeriksa kesehatan semua anak buah kapal asing yang akan masuk ke Sampit. Terkait pengawasan, ada surat edaran dari Direktorat Jenderal Imigrasi untuk mengawasi orang asing yang masuk ke wilayah Kotawaringin Timur. Setiap kapal yang masuk ke Sampit akan diperiksa oleh Kantor Imigrasi Sampit.

Iwan menambahkan Kantor Imigrasi Sampit juga terus memantau jika ada warga negara Indonesia yang akan berangkat ke luar negeri. Pihaknya mengimbau untuk menunda keberangkatan khususnya jika ke China karena virus Corona baru ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement