Selasa 04 Feb 2020 01:07 WIB

Cegah Corona KKP Kendari Gunakan Thermal Scanner

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kendari gunakan thermal scanner cegah virus Corona

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kendari gunakan thermal scanner cegah virus Corona. Ilustrasi.
Foto: Antara/Agus Alfian
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kendari gunakan thermal scanner cegah virus Corona. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kendari melakukan pemeriksaan kesehatan kepada semua awak kapal yang masuk di daerah itu menggunakan infrared thermal scanner. Langkah ini dilakukan dalam upaya mencegah masuknya virus Corona.

Kepala Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah KKP Kendari, Wahyuni Hasni Tamrin, mengatakan pihaknya terus meningkatkan pengawasan terhadap warga negara asing (WNA) yang masuk di Sultra. Pengawasan terutama pada mereka yang berasal dari negara-negara terjangkit seperti China.

Baca Juga

Ia juga mengungkapkan bahwa sebelum bersandar di pelabuhan kapal harus berlabuh sejauh dua mil dari pelabuhan. Di sana dilakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu terhadap semua awak kapal.

"Sebelum kapal bersandar di pelabuhan harus berada di zona karantina dua mil dari pelabuhan. Selanjutnya bagian karantina melakukan pemeriksaan kesehatan sama deteksi tubuh bagi semua awak kapal dengan menggunakan infrared thermal scanner," katanya pada Senin (3/2).

Jika pihaknya telah melakukan pemeriksaan kepada semua awak kapal dan hasilnya dinyatakan negatif, maka selanjutnya pihak Bea Cukai dan Imigrasi melakukan pemeriksaan. "Setelah Bea Cukai dan Imigrasi melakukan pemeriksaan dan dinyatakan aman, maka kapal itu diperbolehkan untuk masuk ke dermaga," ungkapnya.

Untuk di Bandara khususnya di Bandara Haluoleo, KKP Kendari memasang alat pendeteksi suhu tubuh yaitu thermal scanner. Hingga saat ini pihaknya belum menemukan adanya penumpang kapal yang suhu tubuhnya di atas 38 derajat celcius.

"Kami betul-betul melakukan upaya peningkatan pengawasan terhadap virus ini, karena arahan langsung dari pak menteri, bahwa kami agar meningkatkan kewaspadaan dengan memantau langsung. Bukan hanya tenaga kerja asing tetapi seluruh penumpang yang masuk ke Sulawesi Tenggara khususnya melalui jalur udara maupun jalur laut," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement