Senin 03 Feb 2020 14:06 WIB

Masduki Baidlowi Ungkap Pesan Gus Sholah Sebelum Meninggal

Gus Sholah ingin aktivis umat jika sudah menjabat tak lupa akar keumatannya.

Rep: Febryan. A/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla usai melayat almarhum KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah di rumah duka di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta, Senin (3/2). Ulama yang juga adik kandung Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu meninggal dunia usai kritis setelah operasi jantung di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta.
Foto: Republika/Putra M Akbar
Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla usai melayat almarhum KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah di rumah duka di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta, Senin (3/2). Ulama yang juga adik kandung Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu meninggal dunia usai kritis setelah operasi jantung di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi mengaku masih teringat pesan tokoh peting Nahdlatul Ulama, KH Sholahuddin Wahid atau Gus Sholah sebelum meninggal dunia. Pesan itu, ihwal jabatan dan umat.

Masduki yang juga kader NU mengatakan momen itu terjadi ketika ia mengunjungi Gus Sholah sekitar tiga pekan lalu. Tepatnya saat Gus Sholah sudah diizinkan pulang usai dirawat di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta.

Baca Juga

"Pesan yang disampaikan beliau kepada saya dan juga kepada yang lain adalah pesan keumatan bagaimana kita sebagai aktivis, di manapun posisi, jangan sampai lepas dari garis perjuangan keumatan," kata Masduki kepada Republika.co.id, Senin (3/1).

Hal itu diingatkan Gus Sholah, kata dia, lantaran kerap para aktivis organisasi keumatan lupa dengan akar perjuangan setelah menduduki satu jabatan penting. "Kata beliau, kalau sudah dapat kedudukan tertentu, jangan lupa akar keumatan kita," ujar Masduki.

Masduki menambahkan, pesan lain yang selalu diingatnya dari Gus Sholah adalah soal silaturahmi dengan kader organisasi lain. Suatu nasihat yang ditujukan agar kader NU tak terjebak dalam batas-batas organisasi.

"Pesan beliau, jangan jadikan organisasi, misalnya NU, sebagai tempat untuk berfanatisme. Jadi boleh disebut Gus Sholah ini adalah orang yang sudah keluar dari kotak-kotak organisasi," kata Masduki yang kini masih menjabat sebagai Wasekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

KH Sholahuddin Wahid atau Gus Sholah tutup usia pada Ahad (2/2), pukul 20.55 WIB saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta. Jenazah akan dimakamkan kompleks pemakaman Pesantren Tebu Ireng.

Gus Sholah merupakan adik dari Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan merupakan pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng di Jombang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement