Senin 03 Feb 2020 12:24 WIB

Hotman Paris Kenang Kehebatan Gus Sholah

Hotman Paris mengatakan Gus Sholah sosok yang mengutamakan bangsa.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Indira Rezkisari
Suasana kesiapan penyambutan jenazah jenazan KH. Salahuddin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah, di kompleks Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Senin (3/2).
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Suasana kesiapan penyambutan jenazah jenazan KH. Salahuddin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah, di kompleks Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Senin (3/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pengacara kondang Hotman Paris turut mendatangi kediaman KH Salahuddin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah, di kompleks Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jatim, Senin (3/2). Hotman yang mengaku baru pulang dari Bali tersebut, mengaku sengaja mendatangi kediaman almarhum untuk memberikan penghormatan terakhir.

"Saya dari Bali langsung terbang ke Jombang guna memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum Gus Solah. Saya memang sudah lama kenal baik dengan beliau (Gus Solah), dengan ibu dan anak-anaknya," kata Hotman.

Baca Juga

Bagi Hotman, Gus Solah adalah cendikiawan yang netral. Ia mengutamakan bangsa dan kasih sayang kepada sesama.

"Almarhum tokoh Islam yang pintar, intelektual, akademis, dan sangat netral. Bayangkan, akulah putra pertama Batak Kristen bisa masuk ke pesantren. Itulah kehebatan beliau," ujar Hotman.

Bacaan ayat suci Alquran terus dilantunkan, yang merupakan bagian dari penyambutan kedatangan jenazan KH Salahuddin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah, di kompleks Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Senin (3/2). Santri pondok pesantren, berserta para petakziah yang terus berdatangan bahkan telah membentuk barisan dan siap memberikan penghormatan terhadap jenazah sang pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng tersebut.

Sementara di kompleks pemakaman keluarga, liang lahat yang digali sejak pukul 08.00 WIB, telah siap menyambut sang jenazah. Letak liang lahat Gus Sholah berada di samping kuburan sang Ayah KH.A. Wahid Hasyim Asyhari.

Kemudian di sebelah kuburan sang Ayah, juga terdapat makam Presiden ke 4 RI yang juga kakaknya, almarhum KH. Abdurachmah Wahid. "Makamnya di Pondok Tebuireng, utaranya abahnya Gus Sholah, Abah Wahid Hasyim," ujar Wakil Ketua Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, KH Slamet Habib ditemui di lokasi.

Sementara itu, karangan bunga yang bertuliskan ucapan bela sungkawa, juga terlihat berjejer di kompleks Pondok Pesantren Tebuireng. Tidak hanya di dalam kompleks, karangan bunga juga terlihat berjejeran di luar kawasan Pondok Pesantren.

Di luar, aparat keamanan dari TNI dan Polri didukung Banser menjaga lingkungan, terutama di jalan untuk mengatur lalu lintas. Warga yang berniat bertakziah terus berdatangan untuk menyambut kedatangan jenazah.

Kondisi Gus Sholah diketahui terus menurun pascamenjalani bedah jantung pada Sabtu (1/2), sebelum dinyatakan meninggal pada Ahad (2/2) malam. Gus Sholah lahir di Jombang, 11 September 1942 dan menghembuskan napas terakhir pada usia 77 Tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement