Senin 03 Feb 2020 09:15 WIB

44 WNA Pekerja Asal China di Bandung Disidak

Disnaker Kota Bandung melakukan sidak terhadap pekerja asal China antisipasi Corona

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Christiyaningsih
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung Arif Syaifudin dan Kepala Bidang Pendataan Tenaga Kerja, Marsana melakukan sidak ke Stamford School yang mempekerjakan WNA asal China. Ilustrasi.
Foto: republika/muhammad fauzi ridwan
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung Arif Syaifudin dan Kepala Bidang Pendataan Tenaga Kerja, Marsana melakukan sidak ke Stamford School yang mempekerjakan WNA asal China. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap puluhan warga negara asing (WNA) asal China yang bekerja di Bandung dan sekitarnya pekan lalu. Bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, pemantauan dilakukan mengantisipasi penyebaran virus Corona yang berasal dari Wuhan, China.

Kepala Disnaker Kota Bandung Arief Syaifudin mengungkapkan pihaknya telah mendatangi 18 perusahaan yang di dalamnya terdapat pekerja asal China sebanyak 44 orang. Menurutnya, setelah dilakukan pemeriksaan tidak terdapat pekerja asal China yang terpapar virus Corona.

Baca Juga

"Hasil kesimpulan belum ada tenaga kerja asing (TKA) asal China terkena virus Corona," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (3/2). Ia mengatakan dari 44 orang yang didatangi, lima orang di antaranya habis masa kerja dan sudah kembali ke China sebelum wabah virus Corona terjadi.

Sebanyak 16 TKA lainnya masih berada di China dan belum bekerja di Bandung sebab tertahan karena penyebaran kasus virus Corona. Mereka pulang ke China untuk merayakan Imlek.

Arief menambahkan, 23 orang pekerja lainnya beraktivitas seperti biasa dan dalam kondisi sehat. Mereka tidak pulang ke China sebelum dan sesudah wabah virus Corona terjadi yang menyebar ke berbagai negara.

"Saran dari kami ke perusahaan untuk memperhatikan TKA asal China dan kalaupun ada yang datang harus dilakukan medical check up khususnya yang pernah ke China," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement