REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengenang sosok almarhum KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah semasa hidup. Menurut Ma'ruf, Gus Sholah adalah sosok yang banyak mengabdikan diri terhadap berbagai hal mulai dari kenegaraan maupun keagamaan. Ia menyebut adik almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu juga sebagai sosok yang intens dalam membangun persaudaraan.
"Dalam hal persaudaraan Islam beliau sangat intens bagaimana membangun ukhuwah antar sesama umat Islam, khususnya antara NU dan Muhammadiyah," ujar Ma'ruf usai melayat almarhum di kediamannya, Senin (3/2) pagi.
Ma'ruf juga mengenal Gus Sholah sosok yang melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh, kakaknya almarhum Gus Dur, dalam merajut kebangsaan dan demokrasi di negeri ini.
"Beliau orang baik dan banyak berkontribusi dalam mengelola kebangsaan hingga masalah pendidikan dan pembangunan SDM," ujar Ma'ruf.
Ketua Umum MUI nonaktif itu juga mengaku memiliki kenangan dengan pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng saat berdiskusi sebagai alumni Tebu Ireng. Ma'ruf mengaku, beberapa kali berdiskusi dan diajak memberi pandangan mengenai kerukunan dan keumatan
"(Jadi kenangan) ya banyak sekali, kebetulan saya itu kan alumni Tebu Ireng. Jadi saya sering berdiskusi, sering berbicara, sering diundang untuk menyampaikan pandangan tentang kerukunan, membangun demokrasi dan ekonomi keumatan dalam pemberdayaan masyarakat, terutama bagi umat islam dan kalangan santri," ujar Ma'ruf.
Sebelumnya, Wapres melayat almarhum KH Salahuddin Wahid atau Gus Solah, di kediamannya di Mampang Prapatan, Jakarta, Senin (3/2) pagi. Ma'ruf yang hadir didampingi istri Wury Ma'ruf Amin tiba di rumah kediaman almarhum sekitar pukul 05.20 WIB, dan langsung masuk ke rumah duka.
Di dalam rumah, Ma'ruf juga sempat memimpin sholat jenazah untuk almarhum. Kurang lebih 40 menit di dalam, atau sekitar pukul 05.58 WIB Ma'ruf pun keluar dan meninggalkan rumah almarhum.
Almarhum Gus Sholah wafat pada Ahad malam sekitar jam 21.00 WIB di RS Harapan Kita, Jakarta. Setelah sebelumnya, tokoh Nahdlatul Ulama itu dikabarkan sedang dalam keadaan kritis di Rumah Sakit (RS) Harapan Kita, Jakarta pada Ahad (2/2) sore.