REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Sebanyak 245 warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China yang kembali ke Tanah Air hanya akan transit di Bandara Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau, untuk melanjutkan penerbangan ke Bandara Raden Sadjad Ranai Natuna. Di Natuna, mereka akan menjalani proses karantina selama 14 hari.
"Langsung, ganti pesawat," kata Wali Kota Batam, Muhammad Rusi seusai rapat di Bandara Hang Nadim Batam, Sabtu (1/2).
Hal itu sesuai dengan permintaannya, agar WNI dari Batam harus langsung dibawa ke Natuna. WNI tersebut tidak boleh keluar bandara, tidak juga menunggu di ruang tunggu, melainkan langsung ke pesawat.
"Untuk menyelesaian permasalahan pemulangan saudara kami Indonesia yang ada di Wuhan," tambah dia.
Wali Kota masih belum memastikan waktu kedatangan pesawat dari Wuhan. Pemkot Batam, kata dia masih menunggu perintah lanjutan untuk evakuasi dari Wuhan ke Batam dan ke Natuna.
"Kami belum dapat kepastian slot pesawat ada di sana. Otoritas pemerintah di sana stand by menunggu," kata dia.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Batam, Achmad Farchanny menjelaska,n pemindahan WNI dari pesawat yang membawanya dari Wuhan hanya transit maksimal 1 jam di Bandara Hang Nadim Batam. Setelah transit, pesawat melanjutkan penerbangan ke Bandar Udara Raden Sadjad Natuna.
"Kami upayakan secepat mungkin, paling lama 1 jam," kata Achmad Farchanny di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (1/2).
Farchanny menambahkan, akan memberlakukan prosedur kekarantinaan saat pemindahan WNI itu. Seluruh penumpang dari China akan diperiksa suhu tubuhnya dan pemeriksaan kesehatan lainnya di dalam pesawat yang membawanya dari Wuhan.
Apabila dalam pemeriksaan itu ditemukan ada yang sakit dan menunjukkan gejala terkena virus Corona, maka akan langsung diisolasi.
"Tindakan isolasi pemisahan," ujar dia.