Sabtu 01 Feb 2020 16:34 WIB

WNI Dievakuasi dari China Transit di Batam Sebelum ke Natuna

Seluruh WNI akan menjalani prosedur kekarantinaan setibanya di Bandara Hang Nadim.

Kabin krew dengan mengenakan baju steril melakukan persiapan akhir di dalam pesawat tipe A-330 milik Batik Air ID 8618 yang akan digunakan untuk menjemput Warga Negara Indonesia (WNI) di Wuhan, China, di Bandara Soekarno-Hatta, Tanggerang, Sabtu (1/2/2020).
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Kabin krew dengan mengenakan baju steril melakukan persiapan akhir di dalam pesawat tipe A-330 milik Batik Air ID 8618 yang akan digunakan untuk menjemput Warga Negara Indonesia (WNI) di Wuhan, China, di Bandara Soekarno-Hatta, Tanggerang, Sabtu (1/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Batam, Achmad Farchanny menjelaskan pemindahan warna negara Indonesia (WNI) dari pesawat yang membawanya dari Wuhan hanya transit maksimal 1 jam di Bandara Hang Nadim Batam. Setelah transit, pesawat melanjutkan penerbangan ke Bandar Udara Raden Sadjad Natuna.

"Kami upayakan secepat mungkin, paling lama 1 jam," kata Achmad Farchanny di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (1/2).

Baca Juga

Farchanny menambahkan akan memberlakukan prosedur kekarantinaan saat pemindahan WNI itu. Seluruh penumpang dari China akan diperiksa suhu tubuhnya dan pemeriksaan kesehatan lainnya di dalam pesawat yang membawanya dari Wuhan.

Apabila dalam pemeriksaan itu ditemukan ada yang sakit dan menunjukkan gejala terkena virus corona, maka akan langsung diisolasi.

"Tindakan isolasi pemisahan," ujar dia.

Pemerintah telah menunjuk RS Umum Daerah Embung Fatimah Batam sebagai rumah sakit rujukan dalam penanganan pasien terkait virus corona, termasuk isolasi pasien.

"Secara teknis sudah siap yang ditunjuk RSUD Embung Fatimah," lanjut dia.

Ia belum dapat memastikan jumlah WNI dari Wuhan yang dipulangkan ke Indonesia melalui Batam. Namun ia membenarkan, terdapat anak-anak dalam rombongan.

"Informasi terakhir, semua sehat. Yang akan kami evakuasi orang Indonesia yang sehat," kata dia.

Sementara Wali Kota Batam, Muhammad Rudi menyatakan, saat transit di Batam, WNI tersebut tidak boleh keluar bandara, tidak juga menunggu di ruang tunggu, melainkan langsung ke pesawat. Ia mengemukakan Pemkot Batam mengikuti arahan pemerintahan pusat untuk membantu pemulangan WNI dari China.

"Untuk menyelesaikan permasalahan pemulangan saudara kami Indonesia yang ada di Wuhan," tambah dia.

Wali Kota masih belum memastikan waktu kedatangan pesawat dari Wuhan. Pemkot Batam, lanjut dia masih menunggu perintah lanjutan untuk evakuasi dari Wuhan ke Batam dan ke Natuna.

"Kami belum dapat kepastian slot pesawat ada di sana. Otoritas pemerintah di sana stand by menunggu," kata dia.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement