REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK— Kota Depok menjadi daerah paling rendah tingkat kemiskinannya dibanding 27 kabupaten/kota se-Provinsi Jawa Barat (Jabar), bahkan nomor tiga terendah dari 514 kabupaten/kota se-Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna, di Balai Kota Depok, Jumat (31/1). "Alhamdulillah, tingkat kemiskinan Kota Depok pada 2019 turun sekitar 0,07 persen pada 2018. Ini merupakan kerja kita semua. Berangkat dari proses perencanaan pembangunan yang kita lakukan kemudian diimplementasikan seluruh stakeholder," ujar Pradi.
Menurut Pradi yang juga Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kota Depok, ada sejumlah indikator yang memengaruhi persentase kemiskinan Kota Depok jadi yang terendah.
Antara lain peran pegiat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai penyumbang fundamental ekonomi Kota Depok, sehingga mampu meningkatkan kemampuan ekonomi warga menjadi tinggi.
Selain itu, banyak program Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dalam penanggulangan kemiskinan di Kota Depok, yakni pemberian Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), pembiayaan kesehatan dan pendidikan, Program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera (P2WKSS).
Kemudian, program penyelenggaraan Program Keluarga Harapan (PKH), Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT), maupun program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).
"Dukungan pemerintah juga memberi pelatihan ke warga. UMKM di Kota Depok juga berkembang pesat, hingga aneka ragam budaya dan kuliner mempunyai nilai sosial dan ekonomi," pungkas Pradi.