Jumat 31 Jan 2020 15:39 WIB

Sampah Menutup Sebagian Permukaan Sungai Martapura

Sampah dalam jumlah besar masuk ke Sungai Martapura sejak Kamis (30/1).

Pasukan Turbo Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Banjarmasin bersama warga dibantu kapal pembersih sungai berusaha membersihkan sampah yang terbawa arus Sungai Martapura di bawah Jembatan Pasar Lama, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat (31/1/2020).
Foto: Antara/Bayu Pratama
Pasukan Turbo Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Banjarmasin bersama warga dibantu kapal pembersih sungai berusaha membersihkan sampah yang terbawa arus Sungai Martapura di bawah Jembatan Pasar Lama, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat (31/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN --  Hamparan sampah berupa ranting dan batang pohon bercampur enceng gondokk embali menutup sebagian permukaan Sungai Martapura di Kota Banjarmasin. Pasukan pembersih sungai dan drainase Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Banjarmasin sejak Jumat pagi bekerja keras membersihkan sungai dari sampah yang menumpuk sejak Kamis (30/1) malam.

"Kita harus lembur ini dengan pasukan turbo...," kata Kepala Bidang Sungai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Banjarmasin Hizbulwathoni merujuk pada pasukan pembersih sungai dan drainase.

Baca Juga

Hizbulwathoni mengatakan bahwa sampah dalam jumlah besar masuk ke Sungai Martapura di wilayah Banjarmasin sejak Kamis (30/1). Sebagian besar sampah tersangkut di bawah Jembatan Pasar Lama dan sebagian tersangkut di bawah Jembatan Antasari.

"Tapi yang paling parah itu di bawah Jembatan Pasar Lama," katanya.

Ia menambahkan, tumpukan sampah sempat mengganggu operasi sarana transportasi sungai di kawasan itu. Menurut keterangan petugas di lapangan saat ini sebagian jalur sungai itu sudah bisa dilalui sarana transportasi.

Sampah yang menutupi sebagian permukaan Sungai Martapurasebagian diangkat ke daratan dan sebagian dialirkan ke muara. "Karena sampahnya sangat besar, sekali menumpuk bisa puluhan hingga ratusan ton, supaya cepat terpaksa dilakukan seperti itu," katanya.

Ia menambahkan, saking banyaknya sampah, kapal sapu-sapu yang disewa Balai Wilayah Sungai sampai tidak mampu menanganinya. Hizbulwathoni menekankan pentingnya koordinasi dan kerja sama antara pemerintah-pemerintah daerah yang wilayahnya dilewati Sungai Martapura untuk mengatasi masalah sampah yang datang berulang.

"Ini memang sudah sering kali terjadi, hingga perlu koordinasi semua kabupaten/kota untuk menangani ini, sebab Sungai Martapura mengaliri beberapa daerah," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement