Kamis 30 Jan 2020 14:22 WIB

Dua Pasien di RSHS Negatif Virus Korona

Sampel dua pasien di RSHS diperiksa di Litbangkes Kementerian Kesehatan.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ani Nursalikah
Dua Pasien di RSHS Negatif Virus Korona. Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung mengungkapkan hasil pemeriksaan terhadap dua pasien yang diduga terpapar virus Korona yaitu negatif. Satu pasien diantaranya sudah pulang ke rumah, Kamis (30/1).
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Dua Pasien di RSHS Negatif Virus Korona. Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung mengungkapkan hasil pemeriksaan terhadap dua pasien yang diduga terpapar virus Korona yaitu negatif. Satu pasien diantaranya sudah pulang ke rumah, Kamis (30/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung mengonfirmasi hasil pemeriksaan terhadap dua pasien asal China berinisal HGT (35 tahun) dan asal Kota Bandung, HA (24) yang diduga terpapar virus corona, negatif. Hasil itu diketahui usai dilakukan pemeriksaan terhadap sampel dua pasien ke Litbangkes Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Alhamdulillah pada siang hari ini RSHS telah menerima hasil HGT dan HA, secara resmi negatif (virus corona). Alhamdulillah semoga masyarakat Jawa Barat tidak gelisah karena negatif. Kami baru mendapatkan dari Litbangkes Jakarta," ujar Direktur Utama RSHS Bandung, Nina Susana Dewi saat jumpa pers di Kantor RSHS Bandung, Kamis (30/1).

Baca Juga

Menurutnya, diagnosa terhadap HGT adalah terkena infeksi saluran pernapasan atas. Sedangkan HA didiagnosa mengalami infeksi saluran pernapasan bawah.

"HGT sudah pulang (ke rumah) dan HA sudah membaik," kata Nina.

Ketua Tim Penanganan Infeksi Khusus Yovita Hartantri mengatakan pasien berinisial HGT yang dirawat sejak Ahad (26/1) sudah pulang Rabu (29/1) sore dengan hasil pemeriksaan negatif. Kemudian pasien kedua, HA sudah membaik, tidak sesak meski masih memakai alat bantu dan akan terus dilakukan pemantauan.

"Pasien sudah sadar sejak dua hari lalu tidak ada demam dan hasil laboratorium dan foto dada menunjukan perbaikan. Sementara baru siang ini akan mengadakan pertemuan tim untuk kelanjutan perawatan," katanya.

Bagian Laboratorium RSHS Bandung Basti Andriyoko mengatakan pemeriksaan laboratorium dipusatkan di Litbangkes Jakarta dengan teknik pemeriksaan atau metode monokuler. Menurutnya, pemeriksaan membutuhkan presisi yang sangat akurat.

"Setiap pasien diulang dua kali (pemeriksaan) agar hasil yang dikeluarkan akurat. Diperiksa dua kali dengan dua target gen. Kita mengapresiasi litbangkes yang melakukan pemeriksaan 24 jam. Sampel dari saluran pernapasan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement