Rabu 29 Jan 2020 11:42 WIB

Bandarlampung Perlu Benahi Kawasan Pesisir Kota

Kawasan pesisir kota dinilai kumuh dan kotor akibat menumpuknya sampah.

Sampah plastik menumpuk dan menebar di pesisir Teluk Lampung, Kamis (17/10).
Foto: Republika/Mursalin Yasland
Sampah plastik menumpuk dan menebar di pesisir Teluk Lampung, Kamis (17/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Pemerintah Kota Bandarlampung diminta untuk membenahi kawasan pesisir kota. Kawasan itu dinilai kumuh dan kotor akibat menumpuknya sampah di pemukiman penduduk.

"Ini sudah tidak layak, perlu pembenahan, selama ini tidak pernah diperhatikan pemerintah, kasihan masyarakatnya," kata tokoh pemuda Lampung Rycko Menoza saat mengunjungi pesisir pantai Kelurahan Keteguhan Telukbetung Timur, Bandarlampung, Rabu (29/1).

Baca Juga

Ia mengatakan, dengan kondisi seperti ini tentu sangat mengancam kesehatan warga jika tidak diatasi bersama melibatkan pemerintah dan masyarakat. "Jika orang dewasa mungkin lebih tahan, tetapi untuk anak-anak sangat rentan terhadap serangan penyakit," katanya.

Rycko yang juga bakal calon wali kota Bandarlampung itu mengatakan apabila diberikan amanah oleh rakyat, ke depan salah satu prioritasnya nanti adalah membuat wilayah pesisir ini bersih, tertata dan bebas banjir. Menurut dia, daerah pinggiran juga perlu dibangun infrastruktur yang layak, seperti tidak ada drainase jadi saat hujan deras rumah dan jalan-jalan tergenang air.

"Ini ada ketimpangan pembangunan antara pusat kota dengan daerah pinggiran, daerah pusat kota saja banjir apalagi daerah pinggiran," kata dia.

Ketua DPW Pemuda Pancasila Provinsi Lampung itu berjanji, daerah pesisir akan menjadi salah satu prioritas pembangunannya jika diberikan amanah rakyat untuk memimpin Kota Bandar lampung.

"Kami akan lakukan penataan daerah pinggiran agar masyarakatnya hidup dengan layak tanpa adanya pemindahan atau penggusuran," kata Rycko.

Sebelumnya, Rycko Menoza blusukan ke daerah pesisir di Bandarlampung. Ia menyatakan sangat prihatin dengan kondisi warga setempat.

Ia juga melihat langsung bagaimana kumuh wilayah tersebut, selain sampah masyarakat juga banyak menempati rumah-rumah panggung yang bawahnya terdapat genangan-genangan air yang tercemar sampah rumah tangga.

Rycko juga menemui dan berdialog dengan puluhan warga untuk menyerap aspirasi mereka terkait berbagai permasalahan dan kebutuhan pembangunan di daerah setempat.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement