Selasa 28 Jan 2020 18:17 WIB

Anggota DPR Desak Pemerintah Cabut Bebas Visa Bagi China

Dengan pemberlakukan kembali visa Pemerintah bisa memperketat masuknya warga China.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Gita Amanda
 Anak perempuan mengenakan masker masker di atas gendongan seorang pria sambil menyusuri jalanan di Beijing, China, Selasa (28/1). Kematian akibat corona pertama terjadi di luar Wuhan, yakni di Beijing.
Foto: AP
Anak perempuan mengenakan masker masker di atas gendongan seorang pria sambil menyusuri jalanan di Beijing, China, Selasa (28/1). Kematian akibat corona pertama terjadi di luar Wuhan, yakni di Beijing.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Charles Honoris menilai antisipasi pencegahan virus corona perlu dilakukan secara sistematis. Pemerintah diharapkan tidak hanya sekadar memperketat pintu masuk bandara atau pelabuhan atau menerbitkan Travel Advice buat WNI, tetapi juga memberlakukan kembali visa kepada Warga Negara China yang ingin melalukan perjalanan ke Indonesia.

"Dengan pemberlakukan kembali Visa Kunjungan bagi WN China, setelah dibebaskan pada 2015, Pemerintah RI bisa memperketat masuknya warga dari wilayah-wilayah terdampak Corona di China seperti dari Kota Wuhan dan sekitarnya secara lebih intensif, tidak sekadar mengandalkan thermo scanner di bandara/pelabuhan," kata Charles dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/1).

Baca Juga

Menurutnya, pemerintah wajib melindungi warga negaranya. Langkah pencabutan fasilitas bebas visa kunjungan bagi Warga Negara China tersebut merupakan dalam rangka menjalankan kewajiban tersebut.

"Toh, China sendiri juga sudah melarang travel agent mereka untuk memberangkatkan warganya ke luar negeri, termasuk Indonesia," ujar wakil ketua BKSAP itu.

Ia menganggap pencabutan fasilitas bebas visa kunjungan untuk Warga Negara China  adalah hal yang wajar, mengingat China hingga saat ini juga belum membebaskan visa yang sama untuk Indonesia. Menurutnya pembebasan visa seharusnya dilakuan secara resiprokal demi martabat bangsa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement