REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Gerindra Andre Rosiade enggan menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait kasus PT Asuransi Jiwasraya. Andre memilih fokus pada Panitia Kerja Jiwasraya di DPR RI daripada berpolemik mengenai opini seolah menyalahkan SBY.
"Saya tidak tahu siapa yang membangun opini seolah-olah SBY bersalah. Saya tidak ingin berpolemik soal itu. Sekarang di depan mata ada yang namanya Panja Jiwasraya, ada Panja di Komisi VI dan Panja di Komisi III ada Panja di Komisi XI DPR RI," ujar Panitia Kerja (Panja) Jiwasraya saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (28/1).
Karena itu, Andre menegaskan, saat ini sebaiknya fokus saja dengan Panja dan benar-benar bekerja agar bisa menyelesaikan dan mengurai permasalahan Jiwasraya ini. Dengan demikian, ia menambahkan, harapan publik para pelaku bisa ditangkap, uang nasabah bisa kembali dan ada perbaikan yang menyeluruh mengenai dunia asuransi ini termasuk pengawasanya.
"Di DPR RI tidak punya target apa-apa terhadap personal. Target kami jelas tangkap seret, selidiki pelakunya, follow the money bayar uang nasabah dan selamatkan jiwasraya serta mengevaluasi soal pengawasan industri keuangan DPR RI tidak ada target-target," terangnya.
Dalam curhatannya SBY menyampaikan dalam keadaan negara seperti saat ini, jangan sampai ada penumpang gelap yang memiliki tujuan tertentu. SBY mewanti-wanti jangan sampai memiliki nafsu untuk menjatuhkan pemimpin dan pemerintahan di tengah jalan.
"Dulu hal begini beberapa kali saya alami. Kekuasaan harus didapatkan secara sah. Kalau tidak halal, Allah tidak akan merahmatinya. Kekuasaan harus didapatkan melalui pemilu," kata dia.
Dalam curhatannya SBY, menduga dibalik ramainya tekanan pada pemerintah untuk mengungkap kasus Jiwasraya ada kepentingan politik untuk menjatuhkan pejabat negeri ini. Diantara nama-nama yang diduga bakal dibidik adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, Rini Sumarno, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.