Selasa 28 Jan 2020 05:50 WIB

Forum Masyarakat Minangkabau Kecewa Sambutan Wisatawan China

Sambutan dengan tari gelombang yang digunakan menyambut tamu kehormatan.

Rep: Febrian Fachri / Red: Ratna Puspita
Belasan warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Minangkabau (FMM) menggelar spanduk yang berisikan menolak kedatangan turis China, saat mengadakan audensi di kantor Dewan Perwakilan Daerah Sumatera Barat, Padang, Senin (27/1/2020).
Foto: Antara/Muhammad Arif Pribadi
Belasan warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Minangkabau (FMM) menggelar spanduk yang berisikan menolak kedatangan turis China, saat mengadakan audensi di kantor Dewan Perwakilan Daerah Sumatera Barat, Padang, Senin (27/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Penasehat Forum Masyarakat Minangkabau (FMM) Jel Fathullah menyampaikan kekecewaan terhadap Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno yang menyambut langsung kedatangan 150 orang wisatawan asal Cina di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Ahad (26/1) lalu. Apalagi, menurut Jel, sambutan disertai dengan tari gelombang.

"Kami kecewa sambutan dilakukan Gubernur dan memakai tari-tarian adat. Harusnya gubernur mendengar suara masyarakat," kata Jel di Gedung DPRD Sumbar, Senin (27/1).

Baca Juga

Jel menyebut tari gelombang merupakan salah satu tarian adat dan budaya Minangkabau yang biasanya digunakan buat menyambut tamu-tamu kehormatan atau tamu-tamu mulia. Sementara, menurut Jel, wisatawan asal Cina tersebut hanya tamu-tamu biasa dari mancanegara.

Selain itu, Jel menyebut, kedatangan wisatawan Cina ini bersamaan dengan maraknya penularan virus corona. Ia juga menilai gubernur tidak peka karena ingatan warga belum lupa mengenai kontroversi mengenai kapal China di Kepulauan Natuna dan diskriminasi umat Muslim di Uighur oleh pemerintah China. 

"Ketika situasi masih panas, gubernur kita malah bermesraan dengan wisatawan dari China," ujar Jel.

Jel meminta agar seluruh wisatawan asal China yang kini berada di Sumbar untuk segera dipulangkan ke negara asalnya. Dengan demikian, masyarakat Sumbar tidak lagi khawatir tertular virus corona.

Sebelum dipulangkan, menurut Jel, semua wisatawan asal Cina diisolasi dan dicegah untuk melanjutkan perjalanan ke lokasi wisata di mana pun di Sumbar. Dengan demikian, mereka tidak lagi berinteraksi dengan warga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement