Senin 27 Jan 2020 23:30 WIB

Kerangka Bocah Korban Likuefaksi Petobo Dimakamkan

Kerangka bocah korban likuefaksi dimakamkan di pemakaman massal.

Poros Jalan Suharto yang terdampak likuefaksi di Kelurahan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah. Lokasi seluas 186 hektar tersebut kini menjadi Memorial Park dan kawasan
Foto: Basri Marzuki/Antara
Poros Jalan Suharto yang terdampak likuefaksi di Kelurahan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah. Lokasi seluas 186 hektar tersebut kini menjadi Memorial Park dan kawasan

REPUBLIKA.CO.ID, PALU— Kerangka manusia korban gempa dan likuefaksi Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) dikuburkan di pemakaman masal, Kelurahan Poboya, Senin (27/1) Malam setelah berhasil dievakuasi tim SAR.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Palu, Sudaryano R Lamangkona, saat melakukan evakuasi di eks likuefaksi Petobo bersama tim-nya mengatakan, kerangka korban bencana itu di ketahui bernama Opin, seorang bocah d perkirakan berusia delapan tahun.

Baca Juga

"Menurut pengakuan warga setempat serta hasil indentifikasi lapangan bahwa korban adalah warga Petobo. Sebab pakaian korban sangat dikenali warga sekitar berwarna merah motif kotak-kotak," ungkap Sudaryano di Palu, Senin..

Kerangka manusia ditemukan warga Petobo sekitar Senin petang di Jalan Pue Sula yang menghubungkan Kota Palu dan Kabupaten Sigi. 

Atas temuan warga, tim SAR Dinas Pemadam Kebakaran Kota Palu menuju ke lokasi dan langsung melakukan penggalian menggunakan alat manual.

Proses penggalian cukup memakan waktu karena harus mengumpulkan satu-persatu kerangka korban hingga lengkap. 

Dalam proses evakuasi, tim SAR Pemadam Kebakaran di bantu Bhabinsa, Bhabinkamtibmas dan warga setempat didampingi Lurah Petobo dan sejumlah tokoh masyarakat.

Kerangka itu di temukan diantara fondasi bekas toko yang menjual peralatan bangunan dengan kedalaman penggalian diperkirakan sekitar 60 centimeter lebih. Kerangka selesai di evakuasi sekitar pukul 21.00 WITA.

"Keluarga korban tidak ada lagi di Petobo, menurut informasi keluarganya sudah pindah di Makassar, Sulawesi Selatan pascagempa, tsunami dan likuefaksi yang melanda kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala setahun lebih yang lalu," tambah Sudaryano.

Dia meyakini, masih banyak korban yang tertimbun tanah di lokasi eks likuefaksi. Sepanjang masih dibutuhkan, pihaknya mengaku siap memberikan pertolongan membantu proses evakuasi.

"Mengingat kondisi yang tidak memungkinkan serta malam semakin larut, Pemerintah Kelurahan Petobo dan tokoh masyarakat memutuskan kerangka tersebut di kebumikan di pemakaman masal oleh tim SAR Pemadam Kebakaran," ucapnya.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement