Sabtu 25 Jan 2020 07:16 WIB

Hasto Anggap Harun Masiku Korban Pemerasan Orang Dalam KPU

Harun Masiku yang merupakan tersangka kasus suap komisioner KPU masih buron.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Nur Aini
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (24/1).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (24/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut eks-caleg PDIP Harun Masiku sebagai korban. Meskipun, Harun Masiku telah ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka. 

"Kami tidak  mengetahui bagaimana peluang kami. Kami tegaskan kami  mengharapkan pak Harun juga bersikap kooperatif karena beliau ini adalah korban, ya korban penipuan, korban pemerasan," ujar Hasto di Jakarta Convention Centre (JCC) Senayan, Jakarta, Jumat (24/1) malam. 

Baca Juga

Hasto menilai, Harun Masiku memang memiliki hak untuk menjadi anggota legislatif melalui mekanisme penggantian antarwaktu (PAW) DPR RI. Maka itu, partai sempat memfasilitasi Harun untuk melakukan uji materi ke Mahkamah Agung (MA).

Namun, klaim Hasto, Harun kemudian diperas oleh seorang internal KPU. "Oleh keputusan MA dia (Harun) punya hak, hanya hak ini ada yg menghalangi, ya oleh oknum yang ada di dalam KPU tersebut dan kemudian kan juga sudah dikenakan sanksi," ujar dia. 

Hasto sendiri menyebut dirinya beberapa kali menjadi korban framing media massa terkait Harun Masiku sejak tanggal 9 - 12 tahun. "Ada framing yang begitu kuat mengaburkan fakta itu dan tentu saja kami menghadapi semuanya dengan baik, dengan penuh kesungguhan tetapi berpijak pada upaya hukum itu."

Karena itu, kata Hasto, kini PDIP mendukung seluruh upaya dan menghormati proses hukum. "Kami mendorong setiap kader PDIP untuk ikut bertanggung jawab terhadap seluruh proses itu," ucap Hasto. 

Harun ditetapkan KPK sebagai tersangka suap yang melibatkan Komisioner KPU Wahyu Setiawan. Namun, hingga kini keberadaan Harun masih misterius. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement